Erupsi Tangkuban Parahu, Awas Bahaya Abu Vulkanik bagi Paru-paru

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Sabtu, 27 Juli 2019 14:55 WIB

Letusan Freatik Gunung Tangkuban Perahu, Jumat 26 Juli 2019/ Badan Geologi PVMBG

TEMPO.CO, Jakarta - Gunung Tangkuban Parahu, Jawa Barat, erupsi dan mengeluarkan abu vulkanik pada Jumat, 26 Juli 2019. Debu tersebut kini menutupi jalan di area taman wisata alam.

Aktivitas Gunung Tangkuban Parahu berada dalam kondisi yang belum stabil dan dapat berubah sewaktu-waktu. Ancaman bahaya yang paling mungkin terjadi saat ini berupa embusan gas vulkanik dengan konsentrasi berfluktuasi di sekitar Kawah Ratu.

Setiap kali erupsi, gunung berapi mengeluarkan asap vulkanik atau vog. Asap ini berupa gas yang tercampur dengan air dan partikel kecil yang membentuk jenis. Gunung berapi yang meletus juga memuntahkan abu vulkanik. Baik vog dan abu vulkanik bisa berbahaya untuk paru-paru Anda.

Menurut American Lung Association, salah satu zat berbahaya di dalam vog adalah sulfur dioksida (SO2). Sulfur dioksida mengiritasi mata dan menyebabkan berbagai efek berbahaya pada paru-paru, termasuk mengi, sesak napas, dan kesulitan bernapas.

SO2 bereaksi dengan bahan kimia lain di udara untuk membentuk polusi partikel cair dan padat saat bergerak melawan arah angin. Partikel-partikel itu membuat udara tampak kabur. Polusi partikel dapat menyebabkan serangan asma, serangan jantung, dan bahkan kematian.

Khusus untuk gunug api yang dekat dengan laut, lava yang mengalir ke lautan bisa menguapkan air dan garam pada saat yang bersamaan. Saat uap air mendingin, garam bergabung kembali dan terbentuklah hidrogen klorida. Zat ini bereaksi dengan air untuk membentuk tetesan asam klorida dan bahkan partikel kaca kecil.

Abu vulkanik pun tak kalah berbahaya. Abu yang dihasilkan oleh pembakaran benda-benda di sekitar seperti kayu, ditambah pecahan batu, mineral, dan kaca vulkanik yang tajam. Kadang-kadang, partikel abu ini bisa sangat kecil sehingga bisa dihirup dalam ke paru-paru. Menghirup abu vulkanik dapat menyebabkan batuk, sesak dada, mengi dan masalah kesehatan lainnya yang mirip dengan masalah kesehatan akibat polusi partikel.

Vog adan abu vulkanik bisa berbahaya bagi siapa saja, bahkan orang sehat yang rajin berolahraga. Tapi risiko terbesar mengancam anak-anak, lansia, dan orang yang memiliki penyakit paru-paru.

LUNG.ORG | EXPRESS.CO.UK


Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

17 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

2 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini

3 hari lalu

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini

Sejumlah bandara di wilayah udara Sulawesi masih ditutup operasionalnya hari ini akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang kembali erupsi. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang penutupan operasionalnya diperpanjang.

Baca Selengkapnya

Gunung Ruang Masih Level Awas, Penutupan Operasional Bandara Sam Ratulangi Diperpanjang sampai Besok

3 hari lalu

Gunung Ruang Masih Level Awas, Penutupan Operasional Bandara Sam Ratulangi Diperpanjang sampai Besok

Penutupan operasional Bandara Sam Ratulangi Manado kembali diperpanjang hingga Kamis, 2 Mei 2024 akibat dampak sebaran abu vulkanik Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

9 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

9 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

10 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

10 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya