Biopsi Dianggap Menyakitkan, Benarkah? Ini Kata Ahli

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Senin, 5 Agustus 2019 20:40 WIB

Ilustrasi kanker prostat. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Biopsi menjadi salah satu upaya mendeteksi ada tidaknya sel kanker pada tubuh. Prosedur medis ini digunakan untuk mendeteksi ketidaknormalan pada jaringan tubuh dengan menggunakan mikroskop. Prosedur ini dilakukan oleh dokter untuk mengetahui gambaran bentuk jaringan tubuh dan mendiagnosis penyakit tertentu, seperti kanker. Untuk mengetahui penyebab suatu penyakit, dokter dapat mengambil sampel jaringan tubuh, seperti kulit, organ, atau benjolan di bagian tubuh tertentu. Cara itu pula yang dilakukan untuk mengecek keberadaan kanker prostat.

Namun benarkah prosedur biopsi ini menyakitkan? "Persepsi biopsi sakit, tidak nyaman itu tidak benar," ujar ahli urologi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Irfan Wahyudi, di Jakarta, Senin 5 Agustus 2019.

Dalam biopsi, jaringan prostat diambil untuk diperiksa apakah jaringan itu terkena kanker atau tidak. Prosedur ini tidak melalui saluran cerna atau saluran kemih, melainkan bagian perineal karena memiliki risiko infeksi yang kecil dan dianggap paling aman.

Biasanya ada beberapa metode biopsi yang dilakukan para ahli, salah satunya biopsi dengan teknik robotik. Melaui cara ini, gerakan pemindaian dapat membuat irisan gambar 2 dimensi yang terdistribusi secara merata untuk rekonstruksi 3 dimensi.

Selain itu, panduan jarum dapat secara otomatis disejajarkan pada target dan dikunci untuk biopsi dan prosedur ini lebih stabil. "Lebih stabil. Kami bisa menentukan titik mana yang akan kami kerjakan. Angka ketepatan lebih tinggi," kata Irfan.

Advertising
Advertising

Menurut dia, penggunaan robotik dalam biopsi juga meminimalisir keluhan yang muncul sehingga pasien kanker prostat tak perlu merasakan hal-hal yang mereka khawatirkan. Pasien yang dapat dilakukan tindakan biopsi menggunakan alat bantu robotik umumnya memiliki karakteristik berupa abnormalitas pada pemeriksaan colok dubur dan memiliki nilai PSA tinggi.

Lalu, pada pemeriksaan biopsi sebelumnya mendapatkan hasil negatif namun tetap terdapat peningkatan PSA secara persisten dan didiagnosis kanker prostat.

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

44 detik lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

6 jam lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

7 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

8 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

8 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

9 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

9 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

10 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

13 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

17 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya