Memahami Jenis Kanker Paru dan Beragam Pengobatannya

Reporter

Antara

Rabu, 7 Agustus 2019 15:01 WIB

Polusi Udara Picu Kanker Paru

TEMPO.CO, Jakarta - Di Indonesia, kasus kanker paru meningkat pesat, yaitu berada di urutan ke-8 di Asia Tenggara dan urutan ke-23 di Asia sebagai negara dengan angka kejadian kanker meningkat 10,85 persen dalam lima tahun terakhir. Ada berbagai penyebab munculnya kanker paru, salah satunya merokok. Begitu menurut spesialis paru dr. Sita Laksmi Andarini, Ph.D, SpP (K) dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI).

Berdasarkan data dari GLOBOCAN 2018, 19,4 persen dari pasien kanker paru di Indonesia adalah pria dan merokok adalah penyebab tertinggi, yaitu 80 persen dari keseluruhan kasus di 2018. Selain merokok, lingkungan kerja juga bisa menjadi penyebab lain timbulnya kanker ini, antara lain pabrik tambang, semen, dan keramik yang cenderung terpapar radiasi serta bahan kimia karsinogenik sehingga berpotensi lebih tinggi memunculkan kanker paru.

"Kami, para praktisi kesehatan, mengajak agar masyarakat Indonesia untuk terus menerapkan prinsip gaya hidup sehat dengan didukung setidaknya berolahraga 30 menit sehari demi kesehatan paru-paru," kata Sita.

Lebih lanjut, kanker paru memiliki dua tipe, yaitu tipe Non-Small Cell Lung Cancer (NSCLC), yang biasanya berasal dari sel-sel kelenjar di bagian luar paru-paru, dan tipe Small Cell Lung Cancer (SCLC), yang berasal dari sel-sel yang melapisi bronkus di pusat paru-paru. Di antara kedua tipe ini, tipe SCLC hampir seluruhnya disebabkan oleh kebiasaan merokok dan dikenal lebih agresif karena pada stadium lanjut dapat lebih cepat menyebar ke bagian tubuh lainnya. Di Indonesia, sekitar 52 persen penderita kanker paru-paru didiagnosis tipe SCLC.

Kanker Paru-paru Kerap Terlambat Ditangani

Advertising
Advertising

Saat ini, pengobatan kanker paru dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu metode operasi dengan mengangkat atau mengoperasi jaringan sel kanker yang menyebar di organ vital. Ada juga terapi radiasi, yang membunuh sel kanker menggunakan sinar berenergi tinggi seperti sinar-X, kemoterapi, dan terapi target, yang menggunakan obat-obatan khusus untuk mengecilkan, membunuh, memblokir pertumbuhan dan penyebaran sel kanker.

Seiring berkembangnya penemuan dalam penanganan kanker paru-paru seperti pemberian terapi target, saat ini di Indonesia juga telah ada pengobatan melalui imunoterapi. Cara kerjanya, menstimulasi sistem kekebalan tubuh pasien untuk meningkatkan harapan hidup pasien kanker stadium IIIB dan IV (stadium lanjut) menjadi lebih panjang.

Pengobatan ini memungkinkan daya tahan tubuh pasien kanker paru menjadi lebih kuat dalam mengenali dan melawan sel kanker di dalam tubuh. Harapannya, bisa meningkatkan angka harapan hidup pasien kanker paru stadium lanjut.

Ada beberapa jenis imunoterapi untuk pasien kanker paru yang disesuaikan dengan kebutuhan penderita kanker, antara lain imunoterapi penghambat checkpoint sistem imun. Kemudian, vaksin kanker berupa vaksin terapeutik untuk membunuh sel kanker, dan terapi sel adoptif yang mengubah salah satu jenis sel darah putih pada penderita kanker untuk dapat kembali menyerang sel kanker.

Berita terkait

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

15 jam lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa Indonesia kehilangan devisa US$ 11,5 Miliar atau Rp 180 triliun per tahun. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

8 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Cara Mudah Redakan Radang Gusi di Rumah

16 hari lalu

Cara Mudah Redakan Radang Gusi di Rumah

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan di rumah untuk pengobatan sementara radang gusi. Salah satunya kompres air dingin.

Baca Selengkapnya

Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

17 hari lalu

Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

17 hari lalu

Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

Gejala kanker paru pada bukan perokok bisa berbeda dari yang merokok. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai.

Baca Selengkapnya

USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

31 hari lalu

USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

USAID memberikan terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) kepada 145.070 orang di Indonesia, untuk mempercepat akses pengobatan preventif melawan TBC

Baca Selengkapnya

Urolog Sebut Penyebab Batu Ginjal dan Ragam Penanganannya

32 hari lalu

Urolog Sebut Penyebab Batu Ginjal dan Ragam Penanganannya

Meskipun tidak bergejala, batu ginjal yang menyumbat saluran kemih dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan. Cek penanganannya.

Baca Selengkapnya

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

34 hari lalu

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

Vaksinasi tuberkulosis sebagai penanganan imunologi diharapkan bisa perpendek durasi pengobatan, sederhanakan regimen atau perbaiki hasil pengobatan

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Terapi Kanker Paru Gunakan Nanopartikel

35 hari lalu

BRIN Kembangkan Terapi Kanker Paru Gunakan Nanopartikel

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan metode terapi penyakit kanker paru menggunakan material nanopartikel.

Baca Selengkapnya