Berbagai Penyakit Bisa Disembuhkan dengan Sel Punca, Cek Biayanya

Reporter

Antara

Rabu, 14 Agustus 2019 13:28 WIB

Terapi sel punca untuk kasus jantung

TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai kasus penyakit bisa disembuhkan melalui terapi sel punca, mulai dari kasus patah tulang gagal sambung, defek tulang panjang, kelumpuhan anak, osteoarthitis, diabetes melitus, luka bakar, penyakit jantung koroner, stroke, autisme, parkinson, leukemia, talasemia, dan penyakit lain. Dijelaskannya, sel punca lebih banyak dipanen ketika masa-masa remaja dan pertumbuhan.

Ketika manusia memasuki umur di atas 30 tahun akan lebih sedikit. Sebagai gambaran, di usia 45 tahun setidaknya manusia akan mengalami penurunan massa otot satu kilogram setiap dua tahun. Faktor lingkungan serta gaya hidup juga menjadi faktor utamanya percepatan penuaan sel-sel dalam tubuh.

Untuk mengembalikan keremajaan sel tubuh, setidaknya ada delapan hal yang bisa dilakukan, di antaranya berolahraga, diet sehat, menghindari stres, hormon endokrin, suplemen gen, estetika, kekebalan tubuh, dan sel punca.

"Untuk olahraga yang baik itu jam 05.30 dan terpapar sinar matahari pagi. Olahraga di luar jam tersebut hanya bermanfaat untuk pembentukan fisik bukan untuk peremajaan sel," tutur pakar sel punca Dr. M. Syaifuddin MARS.

Jika itu dilakukan maka tubuh akan memiliki mekanisme sendiri melakukan peremajaan sel. Namun, jika hal itu tidak bisa dilakukan, alternatif yang bisa dilakukan dengan melakukan terapi sel punca. Dibutuhkan antara satu juta sampai tiga juta sel per kilogram berat badan.

Advertising
Advertising

Terapi sel punca pada kasus kaki diabetik

Sementara untuk pelaksanaan terapi sel punca di Indonesia memang tak semua rumah sakit melakukannya. Ada beberapa rumah sakit yang sudah bisa melakukan layanan dengan persetujuan pemerintah sesuai Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) nomor 32 tahun 2014 tentang Penetapan Rumah Sakit Pusat Pengembangan Pelayanan Medis Penelitian dan Pendidikan Bank Jaringan dan Sel Punca. Di antaranya Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo (RSCM) dan RS Dr. Soetomo Surabaya, juga di klinik MMC Lamongan.

Hanya, masalah biaya masih menjadi kendala bagi pasien yang mau melakukan terapi. Setiap satu sel punca dihargai Rp 1-1,5 per sel, namun karena yang dibutuhkan jutaan sel setiap kali terapi sehingga biaya yang dikeluarkan tak sedikit.

Meskipun sudah teruji ampuh untuk mengobati beragam penyakit, namun dalam praktiknya, kendala biaya yang tidak bisa dijangkau oleh semua orang. Selain itu ada juga masalah sumber daya manusia, dan infrastruktur (laboratorium dan rumah sakit yang mumpuni) menjadi salah satu kendala terhambatnya pengembangan metode penyembuhan sel punca di Indonesia.

"Kami berharap pemerintah membangun fasilitas penelitian, produksi sel punca secara massal sehingga lebih terjangkau. Juga fasilitas perawatan bagi pasien yang sesuai standar," harap Syaifuddin.

Berita terkait

Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

3 hari lalu

Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

Chiropractic merupakan salah satu metode pengobatan terapi manual yang awal mengenalnya sebagai pijat kretek. Amankah?

Baca Selengkapnya

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

3 hari lalu

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.

Baca Selengkapnya

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

5 hari lalu

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

6 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

7 hari lalu

Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

Jika orang kehilangan kontrol temperatur internal karena cuaca panas ekstrem, mereka mungkin akan mengalami berbagai masalah kesehatan.

Baca Selengkapnya

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

8 hari lalu

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

9 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

14 hari lalu

Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

Winter aespa menjalani masa pemulihan untuk penyakit pneumothorax, apa saja penyebab dan gejalanya?

Baca Selengkapnya

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

19 hari lalu

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.

Baca Selengkapnya

Inilah Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

28 hari lalu

Inilah Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

Dua kondisi umum yang terjadi pada ginjal adalah penyakit gagal ginjal dan batu ginjal. Meskipun melibatkan gangguan pada ginjal, ada perbedaan signifikan dari dua jenis penyakit ini.

Baca Selengkapnya