Bahaya Urine Tikus, Ini 10 Penyakit yang Disebabkan oleh Tikus

Reporter

Sehatq.com

Editor

Mitra Tarigan

Selasa, 20 Agustus 2019 07:50 WIB

Ilustrasi tikus. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Tikus dapat menyebarkan penyakit yang membahayakan kesehatan manusia lewat kontaminasi feses dan urine. Bukan hanya keberadaannya di rumah yang dirasa mengganggu, tikus juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan Anda. Ada beberapa penyakit yang disebabkan oleh tikus yang dapat membahayakan kesehatan manusia.

Salah satu contohnya adalah penyakit leptospirosis. Penularan penyakit ini terjadi ketika manusia mengonsumsi makanan atau cairan yang terkontaminasi urine dari hewan yang terinfeksi bakteri Leptospira. Masih banyak lagi penyakit yang disebabkan oleh tikus baik melalui virus ataupun bakteri.

Memang tidak semua tikus terkontaminasi virus. Meski demikian, ada baiknya menghindari kontak dengan tikus dan kotoran atau urinenya. Berikut ini beberapa penyakit yang disebabkan oleh tikus:

1. Leptospirosis
Ketika luka terbuka terinfeksi urine tikus yang terinfeksi, maka leptospirosis bisa jadi risiko. Penyakit ini terjadi karena bakteri Leptospira. Setelah terinfeksi, biasanya gejala akan mulai muncul dua minggu kemudian. Gejalanya serupa dengan flu, yaitu sakit kepala, demam, hingga nyeri otot.

Ilustrasi tikus. mirror.co.uk

2. Sindrom paru hantavirus
Penyakit yang disebabkan oleh tikus pertama adalah sindrom paru hantavirus (Hantavirus pulmonary syndrome). Penyakit yang disebabkan oleh virus ini menular lewat tiga cara. Pertama, ketika menghirup udara yang terkontaminasi urine atau feses tikus. Kedua, kontak langsung dengan urine atau feses tikus. Ketiga, apabila seseorang mengalami luka gigitan akibat tikus.

Advertising
Advertising

Gejala awalnya adalah lemah, demam, nyeri sendi terutama di bagian paha, punggung, dan terkadang bahu. Sepuluh hari kemudian, gejalanya akan memburuk dan bertambah batuk hingga dada yang terasa sesak karena paru-paru terisi cairan.

3. Salmonellosis
Tikus juga bisa menjadi sumber penularan penyakit salmonellosis. Ketika terinfeksi, penderitanya akan merasakan masalah pada pencernaan seperti kram perut, mual, hingga diare. Meski demikian, proses penyembuhan dari penyakit ini cenderung cepat.

4. Pes
Pes atau plague merupakan infeksi yang mematikan akibat bakteri Yersinia pestis. Penyakit ini disebarkan melalui kutu yang hidup pada hewan pengerat seperti tikus. Saat ini, penyakit pes menyerang 5.000 orang setiap tahunnya. Pada abad pertengahan di Eropa, pes disebut sebagai "black death" karena menyebabkan ratusan juta orang meninggal.

<!--more-->

5. Demam hemoragik
Penyakit yang disebabkan oleh tikus berikutnya adalah demam hemoragik yang juga terjadi karena kontaminasi urine atau feses dari tikus pembawa virus. Penularan juga bisa terjadi ketika urine yang terinfeksi mengenai luka terbuka atau membran di mata, hidung, atau mulut.

Demam hemoragik ini berbeda dengan demam berdarah yang ditularkan melalui nyamuk Aedes. Ketika terinfeksi, penderita akan merasa sakit kepala, demam, mual, hingga penglihatan yang buram. Tak hanya itu, bisa juga muncul ruam dan mata memerah. Penderitanya bisa sembuh dalam waktu beberapa minggu atau bulan.

6. Koriomeningitis limfositik (Lymphocytic choriomeningitis)
Penyakit selanjutnya disebabkan oleh virus Lymphocytic choriomeningitis yang bisa dibawa oleh tikus. Biasanya, virus ini ditularkan oleh tikus-tikus yang ada di rumah. Risiko tinggi bisa terjadi ketika seseorang mengalami kontak langsung dengan urine atau feses tikus yang terkontaminasi.

Sekitar 13 hari setelah terinfeksi, penderitanya akan merasakan nyeri sendi, nyeri dada, nyeri testis, hingga nyeri kelenjar ludah. Tak hanya itu, nafsu makan juga akan berkurang drastis hingga merasa mual dan muntah.

7. Demam omsk
Juga disebut dengan omsk hemorrhagic fever, seseorang bisa saja tertular penyakit yang disebabkan oleh tikus ini ketika mengalami kontak langsung atau tidak sengaja tergigit. Virus ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1947 silam di Rusia.

Ilustrasi tikus. REUTERS

Setelah inkubasi selama sepekan, gejala demam omsk akan muncul seperti demam, sakit kepala, muntah, hingga pendarahan. Tak hanya itu, sel darah merah dan putih pasien juga bisa turun drastis. Pemulihan bisa berlangsung selama dua pekan.

8. Demam lassa
Pada Maret 2018, demam lassa menjadi penyabab meninggalnya 78 orang di Nigeria. Penyebabnya? Virus yang dibawa oleh tikus. Kata Lassa berasal dari nama kota di Nigeria, tempat penyakit ini pertama kali terjadi pada tahun 1969 silam.

Berbeda dengan penyakit yang disebabkan oleh tikus lainnya, demam lassa sangat mungkin menular dari satu orang ke orang lainnya. Terlebih, demam ini termasuk dalam penyakit mematikan seperti halnya Marburg dan Ebola.

9. Demam gigitan tikus
Disebut juga dengan rat-bite fever, ini adalah penyakit demam akut karena penularan lewat lendir atau urine tikus yang terkontaminasi. Ada dua bakteri yang menyebabkan penyakit ini, yaitu Streptobacillus moniliformis dan Spirillum minus.

Anak-anak yang paling rentan terinfeksi penyakit ini adalah mereka yang berusia di bawah lima tahun karena sistem kekebalan tubuhnya masih berkembang. Itu sebabnya sangat penting untuk rajin mencuci tangan dengan air bersih.

10. Tularemia
Berikutnya ada penyakit yang disebabkan oleh tikus dan kelinci yaitu tularemia. Setelah terpapar bakteri, orang yang terinfeksi akan merasa demam, batuk, sakit kepala, muntah, hingga mengalami luka-luka.

Sangat penting untuk memastikan lingkungan Anda aman dari kontaminasi urine serta feses tikus. Oleh karenanya, selalu bersihkan lingkungan dan jaga kebersihan diri dengan rajin mencuci tangan. Beri perhatian pula pada luka terbuka yang Anda alami. Langsung obati dan lindungi dengan kasa steril untuk mengantisipasi paparan virus atau bakteri yang tidak diharapkan, termasuk dari tikus.

Berita terkait

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

16 jam lalu

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

2 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

3 hari lalu

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

Hal ini karena saat anak mengalami kenaikan suhu tubuh saat demam sebenarnya sistem imun sedang memerangi virus dan bakteri.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

3 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

4 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

4 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

4 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

5 hari lalu

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.

Baca Selengkapnya

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

6 hari lalu

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.

Baca Selengkapnya