Dokter Ungkap Beda Pengobatan Tuberkulosis Reguler dan MDR

Selasa, 1 Oktober 2019 09:58 WIB

Ilustrasi kuman tuberculosis atau TBC (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Tuberkulosis Multi Drug Resistance (TB MDR) adalah salah satu penyakit yang sangat meresahkan sebab, secara umum, pasien MDR mengalami resisten terhadap dua obat anti TB lini pertama, yaitu Isoniazid dan Rifampicin.

“Ini adalah penyakit lanjutan dari TB reguler. Jadi istilahnya naik kelas tapi ke arah yang lebih parah,” kata Kepala Sub Direktorat Tuberkulosis Kementerian Kesehatan dokter Imran Pambudi dalam acara Training of Trainer TB-MDR di Jakarta pada Senin, 30 September 2019.

Karena tingkatnya lebih tinggi daripada TB reguler, Imran pun mengatakan bahwa pengobatan yang dijalani berbeda. Dari segi obat-obatan, misalnya, seseorang yang telah dinyatakan TB MDR harus mengonsumsi lebih banyak obat daripada pasien TB reguler. Jenis obat yang diminum juga berbeda karena harus menggunakan obat TB lini kedua.

“TB MDR karena sudah resisten dengan obat lini pertama, mana harus diberi obat yang lebih kuat, yaitu lini kedua yang terdiri dari Ofloksasin, Kanamin, dan Siprofloksasin,” katanya.

Penderita TBC. REUTERS/Minzayar

Advertising
Advertising

Selain itu, waktu pengobatan cenderung lebih lama dari TB reguler. Umumnya, pasien TB reguler akan menjalani pengobatan selama sembilan hingga 12 bulan tanpa henti. Namun, untuk pasien yang sudah resisten alias TB MDR, waktu yang diperlukan adalah selama 19 hingga 24 bulan dan juga secara terus menerus.

“Waktunya memang lebih lama karena bakteri sudah kebal dengan obat sehingga selain dilawan dengan obat yang lebih kuat dan banyak, durasi minum obatnya juga harus lama,” jelasnya.

Terakhir, penyuntikan obat juga dilakukan dengan jumlah yang lebih banyak. Apabila pasien TB reguler hanya membutuhkan suntik selama empat bulan, TB MDR lebih lama dua kali lipat alias delapan bulan.

“Kami akan menyuntikan Kanamisin atau Amikasin dan Kapreomisin sebagai rangkaian pengobatan yang sempurna,” katanya.

Berita terkait

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

2 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

7 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa Indonesia kehilangan devisa US$ 11,5 Miliar atau Rp 180 triliun per tahun. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Cara Mudah Redakan Radang Gusi di Rumah

23 hari lalu

Cara Mudah Redakan Radang Gusi di Rumah

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan di rumah untuk pengobatan sementara radang gusi. Salah satunya kompres air dingin.

Baca Selengkapnya

Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

30 hari lalu

Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

Dokter menjelaskan batuk berkepanjangan selama dua minggu atau lebih adalah gejala utama TBC, waspadalah.

Baca Selengkapnya

Penyebab Target Elimisasi TBC Sulit Terealisasi pada 2030

31 hari lalu

Penyebab Target Elimisasi TBC Sulit Terealisasi pada 2030

Pasien TB mengalami siklus panjang dalam pengobatan. Sehingga target eliminasi TB pada 2030 sulit diwujudkan

Baca Selengkapnya

Percepat Target Eliminasi TBC 2030, Kemenko PMK Luku Pedoman Mitra Penanggulangan TBCncurkan Bu

31 hari lalu

Percepat Target Eliminasi TBC 2030, Kemenko PMK Luku Pedoman Mitra Penanggulangan TBCncurkan Bu

Indonesia merupakan negara dengan beban TBC tertinggi kedua di dunia setelah India dengan estimasi 969.000 kasus.

Baca Selengkapnya

USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

38 hari lalu

USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

USAID memberikan terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) kepada 145.070 orang di Indonesia, untuk mempercepat akses pengobatan preventif melawan TBC

Baca Selengkapnya

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

38 hari lalu

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.

Baca Selengkapnya

Urolog Sebut Penyebab Batu Ginjal dan Ragam Penanganannya

39 hari lalu

Urolog Sebut Penyebab Batu Ginjal dan Ragam Penanganannya

Meskipun tidak bergejala, batu ginjal yang menyumbat saluran kemih dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan. Cek penanganannya.

Baca Selengkapnya