Psikiater Kecewa Menonton Film Joker, Ini Alasannya

Selasa, 15 Oktober 2019 05:27 WIB

Mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling (BK) Universitas Veteran Bantara (Univet) Sukoharjo dengan wajah mengenakan riasan wajah Joker dalam aksi Stop Depresi di Simpang Lima Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis, 10 Oktober 2019. Aksi tersebut dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2019. TEMPO/Bram Selo Agung Mardika

TEMPO.CO, Jakarta - Film "Joker" yang dirilis sejak 2 Oktober 2019 masih menjadi perbincangan publik. Penyebabnya kontroversi jalan cerita dan karakter yang digarap oleh DC Comics.

Dokter spesialis kesehatan jiwa di Rumah Sakit Omni Alam Sutera, Tangerang, Andri pun penasaran dan membuktikan sendiri kebenarannya. Setelah menonton, ia tampaknya menyetujui kontroversi yang ada, khususnya terkait dengan peran Joaquin Phoenix sebagai Arthur Fleck, Andri merasa sangat kecewa.

Andri mengatakan bahwa untuk kesekian kali film luar negeri menggambarkan pasien gangguan jiwa sebagai sosok yang negatif. “Lagi-lagi Hollywood menempatkan pasien gangguan jiwa berpotensi jadi penjahat,” tulisnya pada blog pribadi Psikosomatik.net pada 13 Oktober 2019.

Ini dibuktikan dari adanya adegan saat Fleck berkunjung ke Rumah Sakit Jiwa tempat ibunya dulu dirawat. Saat itu, Fleck bertanya kepada petugas tentang kemungkinan semua pasien menjadi jahat.

Poster film Joker. Instagram

Advertising
Advertising

“Seolah-olah ingin menegaskan kembali bahwa orang dengan gangguan jiwa berat biasa melakukan kejahatan,” katanya.

Padahal, hal tersebut tidak benar dan melenceng dari kaidah kesehatan jiwa. Sebab dalam kasus Fleck, Andri mengatakan bahwa sosoknya seperti mengalami skizofrenia. Dengan film tersebut, bisa disimpulkan bahwa orang yang mengidap skizofrenia pasti jahat.

Seharusnya, skizofrenia justru ditandai dengan perilaku kekerasan. Ini pun bisa dibuktikan dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh Schizophr Bull pada 2011.

“Pasien skizofrenia lebih rentan menjadi korban kekerasan, bahkan sampai 14 kali lipat,” katanya.

Tak heran, Andri pun menyimpulkan bahwa film Joker hanya dapat membawa citra buruk pasien gangguan jiwa. “Saya cuma ingin mengatakan setelah menonton film ini, kalau film 'Joker' tidak berpihak pada pasien gangguan jiwa,” katanya.

Berita terkait

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

2 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

3 hari lalu

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

Psikiater menyebut ciri-ciri orang dengan gangguan jiwa yang butuh pertolongan medis. Ciri-ciri gangguan jiwa itu diistilahkan dengan 3P.

Baca Selengkapnya

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

6 hari lalu

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

Hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental yang membuat orang ingin terus mengumpulkan barang hingga menumpuk.

Baca Selengkapnya

Trailer Joker 2: Pertemuan Pertama Joaquin Phoenix dan Lady Gaga

22 hari lalu

Trailer Joker 2: Pertemuan Pertama Joaquin Phoenix dan Lady Gaga

Trailer Joker 2 memperlihatkan bagaimana pertemuan pertama Joker (Joaquin Phoenix) dan Harley Quinn (Lady Gaga) di rumah sakit jiwa.

Baca Selengkapnya

Film Joker 2 Jadi Film Musikal dan akan Dipenuhi 15 Lagu Terkenal

37 hari lalu

Film Joker 2 Jadi Film Musikal dan akan Dipenuhi 15 Lagu Terkenal

Film Joker 2 setidaknya akan dipenuhi dengan 15 lagu terkenal yang dibuat ulang secara khusus.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetap Proses Hukum Ibu Bunuh Anak di Bekasi Meski Pelaku Terindikasi Skizofrenia

52 hari lalu

Polisi Tetap Proses Hukum Ibu Bunuh Anak di Bekasi Meski Pelaku Terindikasi Skizofrenia

Polisi pastikan proses hukum kasus ibu bunuh anak di Bekasi tetap dilanjutkan, meski pelaku terindikasi mengidap penyakit jiwa skizofrenia.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Ibu Pembunuh Anak Terindikasi Skizofrenia, Gangguan Mental Macam Apa?

53 hari lalu

Polisi Sebut Ibu Pembunuh Anak Terindikasi Skizofrenia, Gangguan Mental Macam Apa?

Skizofrenia memiliki korelasi pada tindakan-tindakan tragis, seperti pembunuhan. Polisi sebut ibu pembunuh anak di Bekasi Utara pun terindikasi itu.

Baca Selengkapnya

Ibu Bunuh Anak di Bekasi karena Bisikan Gaib, KPAI Minta Gangguan Kejiwaan Jangan Dianggap Aib

54 hari lalu

Ibu Bunuh Anak di Bekasi karena Bisikan Gaib, KPAI Minta Gangguan Kejiwaan Jangan Dianggap Aib

Kasus ibu bunuh anak di Bekasi menambah catatan anak menjadi korban saat diasuh orang dengan gangguan kejiwaan

Baca Selengkapnya

Ibu Muda Bunuh Anak di Bekasi Idap Penyakit Jiwa Skizofrenia

55 hari lalu

Ibu Muda Bunuh Anak di Bekasi Idap Penyakit Jiwa Skizofrenia

Siti Nurul Fazila, 26 tahun, membunuh anaknya, AAMS, 5 tahun, di rumahnya, perumahan Burgundy Summarecon Bekasi, Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya

Gejala Awal Orang dengan Gangguan Jiwa yang Perlu Diperhatikan

18 Februari 2024

Gejala Awal Orang dengan Gangguan Jiwa yang Perlu Diperhatikan

Psikolog mengatakan umumnya gejala awal orang dengan gangguan jiwa ialah perubahan emosi maupun perilaku yang mendadak dan cenderung ekstrem.

Baca Selengkapnya