Masalah Gigi di Indonesia Tinggi, Kenapa Tak Coba Gigi Palsu?
Reporter
Sarah Ervina Dara Siyahailatua
Editor
Yayuk Widiyarti
Selasa, 5 November 2019 19:10 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2017, skor indeks DMF-T (D=decayed/gigi karies, M=missing/gigi hilang, F=filled/gigi ditambal) di Indonesia sebesar 4,6. Ini berarti, kerusakan gigi penduduk Indonesia ada sebanyak 460 gigi per 100 orang.
Sayangnya, masih minim pengetahuan masyarakat untuk menambah gigi palsu pascakerusakan gigi. Padahal, ada segudang manfaat dari menggunakan gigi tiruan, terlebih untuk mendukung aktivitas keseharian. Melansir dari situs Health Line dan Web MD, berikut adalah empat di antaranya.
#Meningkatkan kualitas berbicara
Kerusakan gigi akan berpengaruh pada cara seseorang berbicara sebab pelafalan yang diucap akan terbentuk dari kerjasama lidah, gigi, dan mulut. Tak heran, mereka yang memiliki masalah gigi, utamanya pengeroposan dan tanggal, akan kesulitan dalam berkata-kata. Sebaiknya, menggunakan gigi palsu akan membantu untuk menyampaikan sesuatu dengan benar dan tertata.
#Memudahkan saat makan
Salah satu fungsi dari gigi adalah memecah makanan. Gigi berguna agar kerja usus dalam pencernaan dipermudah dengan makanan yang sudah dipecah. Dengan masalah gigi yang dialami, tentu gigi tidak bisa melakukan tugas dan pada akhirnya memberatkan dan membuat masalah baru di pencernaan. Oleh sebab itu, memasang gigi palsu sangat disarankan untuk meminimalkan berbagai masalah kesehatan pada usus serta mempermudah mengunyah makanan.
#Memperbaiki penampilan
Anda tentu akan malu dan kurang percaya diri dengan bentuk gigi yang buruk. Contohnya gigi yang hitam, terdapat bekas tambalan, hingga gigi tanggal. Dengan menggunakan gigi tiruan, penampilan secara langsung akan menjadi lebih baik. Anda akan lebih berani untuk membuka mulut dan tersenyum saat bertemu banyak orang.
#Menjaga kesehatan gigi jangka panjang
Menggunakan gigi palsu juga dapat menjaga kesehatan gigi jangka panjang. sebab mudah dibersihkan sehingga akan mempengaruhi kebersihan dan kesehatan gigi di sebelahnya. Sebaliknya, membiarkan gigi rusak juga akan merusak gigi-gigi di sebelahnya. Karena bakteri bisa menyebar dengan mudah.
