4 Tantangan Pengobatan Kanker untuk Pasien, Apa Saja?

Minggu, 24 November 2019 13:00 WIB

Ilustrasi sel kanker. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker adalah salah satu masalah kesehatan yang membuat takut masyarakat. Alasannya, kanker memiliki angka harapan hidup yang rendah alias banyak merenggut nyawa.

Bagi para pasien kanker, pengobatan secara dini pun dilakukan untuk menekan risiko kematian. Sayangnya, masih banyak tantangan yang dihadapi dalam mengakses pengobatan. Berikut adalah empat masalah utama yang dihadapi para penyintas kanker tanah air.

Pertama adalah hoax dan iklan obat kanker yang beredar di masyarakat. Menurut Ketua Cancer Information & Support Center (CISC) Aryanthi Baramuli Putri, banyak pasien kanker di bawah naungan CISC yang masih percaya dengan hal-hal yang belum diketahui kebenarannya dari internet.

Tak heran, ia pun menghimbau agar dokter dan para ahli kesehatan dapat menjangkau pasien dengan memberikan informasi pengobatan yang valid di dunia maya. “Karena dengan perkembangan teknologi, pasien percaya dengan apa yang mereka lihat di gadget,” katanya dalam acara Memahami Imunoterapi Kanker di Jakarta pada Sabtu, 23 November 2019.

Kedua, mitos masih sangat berkembang luas di masyarakat. Banyak orang masih berpegang teguh dengan perkataan zaman dahulu tentang pengobatan kanker. Alih-alih sembuh, kanker yang dialami mungkin semakin parah karena tidak segera ditangani secara medis. “Untuk mematahkan mitos-mitos ini, dibutuhkan pemberian fakta secara rutin terdapat pengobatan kanker sehingga masyarakat paham,” ungkapnya.

Aryanthi juga menjelaskan bahwa perilaku dan pola hidup yang tidak sehat menjadi penghambat pengobatan. Indonesia memang memiliki banyak akses dan kemudahan dalam melakukan gaya hidup tidak sehat, salah satunya merokok. Jika tidak dikontrol, obat pun tidak akan bekerja dengan baik. “Ada beberapa pantangan makanan atau minuman. Berolahraga juga selalu disarankan untuk mempercepat kesembuhan. Kalau gaya hidup tidak diubah, obat pun tidak bisa menolong Anda,” katanya.

Terakhir, kendala biaya juga penting dalam pengobatan. Dengan akses obat yang mahal, masyarakat pun akan kesulitan untuk mendapatkan perawatan untuk kanker yang dihadapi. Aryanthi pun berharap agar pemerintah segera membuka akses kesehatan BPJS yang lebih luas untuk kanker. “Walaupun pengobatan kanker sudah di cover BPJS, namun hanya beberapa saja dan belum semuanya. Semoga nantinya akan semakin mudah bagi pasien untuk mengakses kebutuhan obat yang dibutuhkannya,” tutupnya.


Berita terkait

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

3 jam lalu

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

Ini strategi Bethsaida Hospital untuk menarik pasien berobat di dalam negeri

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

6 jam lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

2 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

5 hari lalu

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa Indonesia kehilangan devisa US$ 11,5 Miliar atau Rp 180 triliun per tahun. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

6 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

7 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

7 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

10 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

12 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

13 hari lalu

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.

Baca Selengkapnya