Waspadai Penyakit Tidak Menular yang Semakin Mengancam

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 10 Desember 2019 11:59 WIB

Ilustrasi diabetes. Freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebanyak 75 persen beban kematian karena penyakit tidak menular (PTM) terjadi di negara berkembang. Kejadiannya meningkat lebih cepat dan terjadi pada kelompok usia yang semakin muda.

Sebesar 80 persen faktor risiko penyakit tidak menular disebabkan faktor gaya hidup, seperti kurang aktivitas fisik, kurang konsumsi sayur dan buah, obesitas, merokok, dan konsumsi alkohol. Faktor risiko ini yang dapat dicegah dengan mengupayakan gaya hidup sehat.

Farruk Qureshi, perwakilan dari WHO Indonesia, mengatakan setiap tahun ada 40 juta orang meninggal akibat penyakit tidak menular, 15 jutanya meninggal pada rentang usia 30-70 tahun. Artinya setiap 2 detik seseorang mati muda akibat penyakit tidak menular.

“Hampir dua pertiga dari total kematian akibat penyakit tidak menular terkait dengan konsumsi rokok, konsumsi alkohol yang tidak sehat, diet yang tidak sehat, aktivitas fisik yang kurang, dan polusi udara,” ungkapnya.

Sementara itu, Representatif Aliansi Penyakit Tidak Menular Indonesia, Ibnu Haykal, mengungkapkan penyakit tidak menular menghambat pertumbuhan ekonomi di tingkat global dan nasional dengan mempengaruhi produktivitas pekerja secara negatif dan mengalihkan sumber daya dari tujuan produktif ke pengobatan penyakit.

Advertising
Advertising

Penyakit tidak menular diperkirakan menyebabkan kerugian ekonomi global kumulatif USD 47 triliun pada 2030, atau sekitar 75 persen dari PDB global 2010. Sementara beban biaya yang akan ditanggung negara-negara berkembang akibat PTM sejak 2011 akan menjadi USD 7 triliun dolar, setara dengan PDB gabungan Perancis, Spanyol, dan Jerman.

“Kurang dari 5 tahun lagi Indonesia akan terdampak ancaman global penyakit tidak menular namun hingga kini Indonesia belum memiliki regulasi yang benar-benar mampu yang melindungi masyarakat dari penyakit tidak menular,” ujarnya.

Penelitian yang dilakukan World Obesity Federation memprediksi pada 2025, sepertiga populasi dunia akan hidup dengan obesitas. Pada tahun yang sama akan ada lebih banyak anak-anak dan remaja mengalami obesitas daripada berat berat badan kurang.

Sementara jumlah total orang yang menderita diabetes akan mendekati 500 juta. Pada 2025, lebih dari 320 juta orang akan meninggal karena PTM. Angka ini setara dengan seluruh populasi AS saat ini, musnah oleh satu set penyakit, padahal lebih dari 120 juta kematian itu dapat dicegah.

Diabetes juga diperkirakan bakal menjadi ancaman nyata bagi anak-anak Indonesia melihat maraknya iklan minuman manis kemasan yang tidak diregulasi dan menyasar anak-anak. Perlu diingat, batas maksimal konsumsi gula per hari adalah 5 sendok teh sementara gula dalam satu botol minuman kemasan isi 500 ml saja bisa mencukupi kebutuhan gula hingga 3 hari ke depan.

“Belum lagi junk food yang semakin mudah didapatkan dan kondisi lingkungan yang penuh polusi semakin membuat masyarakat kita semakin rentan terserang penyakit tidak menular,” tutur Haykal

Berdasarkan pemeriksaan gula darah, diabetes melitus naik dari 6,9 persen menjadi 8,5 persen, dan hasil pengukuran tekanan darah, hipertensi naik dari 25,8 persen menjadi 34,1 persen. Anna Ulfah Rahajoe, FIHA, Sp.JP(K), Ketua Komite Aliansi Penyakit Tidak Menular Indonesia mengatakan prevalensi kematian akibat penyakit tidak menular pada 1990 adalah 37 persen, lalu pada tahun 2017 menjadi 71 persen dan Riskesdas 2018 kembai menunjukkan kenaikan.

“Hal ini menjadi ancaman yang serius bagi kesehatan bangsa di masa depan,” ujarnya.

Untuk itu, dibutuhkan komitmen serius dan kolaborasi dari seluruh stakeholder termasuk pemerintah, akademisi, asosiasi profesi, lembaga swadaya masyarakat untuk bisa memerangi penyakit tidak menular bersama-sama.

Ada banyak faktor risiko yang belum bisa ditanggulangi dengan baik, seperti kurang aktivitas fisik, kurang konsumsi sayur dan buah, obesitas, merokok, dan konsumsi alkohol. Upaya penting pemerintah untuk mendukung pencegahan penyakit tidak menular sejak dini beberapa di antaranya melaksanakan rekomendasi Sidang Kesehatan Dunia (WHA) 69.9 (2016) dan WHA 71.9 (2017) untuk melarang kampanye segala produk makanan dan minuman kepada bayi dan anak di bawah umur tiga tahun.

“Pemerintah juga perlu meratifikasi Frame Work Convention on Tobacco Control dan mengoptimalkan program pencegahan penyakit tidak menular yang telah ada,” jelasnya.

Berita terkait

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

2 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

2 hari lalu

12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

Rasa kantuk merupakan hal normal yang terjadi dalam tubuh. Tapi, ada beberapa penyebab kantuk berat yang harus diwaspadai. Ini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

4 hari lalu

Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

Berikut tips tetap terhidrasi dan sehat selama cuaca panas ekstrem bagi pasien diabetes yang mungkin mengalami respons dari obat.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

5 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

7 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

7 hari lalu

Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

Penderita diabetes tipe 2 mengalami masalah gangguan tidur karena ketidakstabilan kadar gula darah dan gejala terkait diabetes.

Baca Selengkapnya

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

10 hari lalu

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.

Baca Selengkapnya

10 Gejala Diabetes yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sering Haus

10 hari lalu

10 Gejala Diabetes yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sering Haus

Diabetes adalah salah satu penyakit mematikan. Ketahui beberapa gejala diabetes yang perlu diwaspadai. Mulai dari sering harus hingga kesemutan.

Baca Selengkapnya

Panduan Makan Sehat setelah Lebaran agar Gula Darah Stabil

11 hari lalu

Panduan Makan Sehat setelah Lebaran agar Gula Darah Stabil

Berikut panduan porsi makan yang sehat untuk menjaga gula darah tetap stabil seusai Lebaran dari dokter penyakit dalam.

Baca Selengkapnya

Tips Kontrol Diabetes untuk Hindari Gangguan Penglihatan

12 hari lalu

Tips Kontrol Diabetes untuk Hindari Gangguan Penglihatan

Spesialis mata membagi tips mengontrol diabetes demi menghindari gangguan penglihatan dengan cara paling utama dan sederhana.

Baca Selengkapnya