Reynhard Sinaga Masuk Predator Seks atau Psikopat? Ini Kata Ahli

Kamis, 9 Januari 2020 15:40 WIB

Selain memberikan obat bius pada para korbannya Reynhard Sinaga, merekam aksi bejatnya menggunakan ponselnya. Aksi Reynhard terbongkar saat salah satu korban tiba-tiba sadar dan sadar dirinya sedang diperkosa. manchestereveningnews.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus Reynhard Sinaga yang mendapatkan hukuman mati di Pengadilan Inggris masih banyak dibicarakan masyarakat. Ada yang menyebutnya sebagai predator seks atau psikopat. Sebagian orang menganggap bahwa aksinya untuk memperkosa 48 pria di Inggris tergolong sebagai predator seks.

Namun di satu sisi, saat diadili di persidangan untuk kasus tersebut, pria yang sedang menempuh pendidikan S3 di Inggris itu menampilkan wajah yang tak bersalah ataupun menyesal. Tak heran beberapa orang lain juga menyebutnya sebagai psikopat.

Jadi, tergolong apakah Reynhard Sinaga itu? Psikolog Veronica Adesla terlebih dahulu menjelaskan ciri-ciri predator seks dan psikopat. Veronica mengatakan bahwa seorang predator seks akan mencari mangsa atau korban untuk memenuhi hasrat seksualnya.

Secara umum, predator seks juga menjalankan aksinya tanpa persetujuan dari korban dan ada tindakan kekerasan hingga pelanggaran hak asasi manusia didalamnya. “Merekam aksinya juga termasuk dalam serangkaian definisi predator seksual,” katanya saat dihubungi Tempo.co pada Kamis, 9 Januari 2020.

Sedangkan psikopat memiliki ciri mampu menunjukkan tampilan baik, tidak membahayakan dan mudah dipercaya. Sayangnya mereka tak miliki empati alias sulit iba kepada orang lain dan tidak merasa bersalah akan apa yang dilakukan. “Mereka biasanya juga pintar karena bisa memiliki perencanaan yang baik sebelum menjalankan aksinya,” katanya.

Advertising
Advertising

Dari masing-masing ciri, Veronica mengatakan bahwa psikopat termasuk dalam jenis gangguan mental yang bisa dimiliki oleh predator seksual. Meski demikian, bukan berarti semua psikopat pasti predator seksual dan sebaliknya. “Dalam kasus Reynhard, silakan masyarakat menilai berdasarkan ciri dari predator seksual dan psikopat,” katanya.

Berita terkait

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

11 jam lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

1 hari lalu

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

Para ibu perlu menjaga kesehatan mental agar tetap nyaman ketika beraktivitas dan tenang ketika mengasuh anak.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

2 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

3 hari lalu

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

Perhatikan hal ini sebelum menikah mengingat penyebab perceraian dalam masyarakat biasanya multifaktor.

Baca Selengkapnya

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

6 hari lalu

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

7 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

7 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

9 hari lalu

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah

Baca Selengkapnya

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

9 hari lalu

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial

Baca Selengkapnya

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

10 hari lalu

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.

Baca Selengkapnya