TEMPO.CO, Jakarta - Membuka suatu bisnis selalu dihubungkan dengan modal yang besar. Sayangnya, tidak sedikit orang yang terhambat membuka usaha karena dihadapkan dengan persoalan biaya. Namun, bukan berarti tidak ada jalan keluar.

Dalam mengatasi masalah ini, pakar pemasaran Alexander Zulkarnain pun membagikan tips. Pertama, ia mengatakan ada beberapa bisnis yang bisa menjadi pilihan, tentunya dengan biaya minim. Misalnya, membuka jasa berdasarkan kemampuan.

“Kalau menguasai suatu pelajaran, Anda bisa mulai mengajar sebagai guru privat yang bermodalkan bensin ke tujuan saja. Atau kalau ada buku yang sudah tidak terpakai, daripada diloak dengan harga murah, kan bisa dijual kembali kepada adik kelas,” katanya dalam acara Hilo Marketing Academy di Jakarta pada Kamis, 9 Januari 2020.

Setelah seseorang berhasil dengan usaha yang menggunakan jasa, mereka pun bisa mulai menyisihkan uang untuk bisnis yang lebih besar.

“Yang tadinya guru privat, Anda bisa mulai menyewa atau bahkan membeli ruko dan membuat tempat les. Jadi pelan-pelan, jangan langsung bisnis dengan modal besar,” katanya.

Ketika kedua hal ini berhasil dilakukan, tentu pengembangan usaha harus diterapkan agar tidak mati di pasaran. Untuk itu, mengajukan bantuan dari investor baru bisa dikerjakan.

“Kalau Anda sudah memiliki banyak pengalaman usaha, investor pasti akan percaya dengan bisnis yang dijalankan. Di titik ini, barulah kalau membutuhkan bisa minta bantuan investor,” katanya.