Mitos Fakta Virus Corona, Penyebab Pneumonia yang Hebohkan Dunia

Rabu, 22 Januari 2020 05:30 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Virus corona sedang menjadi perbincangan setelah menyebabkan pneumonia di Cina. Setidaknya, sebanyak 40 orang terdiagnosa masalah kesehatan ini dan satu di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

Walaupun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum bisa memastikan apakah virus tersebut bisa menyebar atau tidak, masyarakat pun wajib waspada. Sayangnya, masih banyak informasi yang salah terkait virus corona penyebab pneumonia ini. Agar tidak salah langkah, situs Arab News dan Rappler pun meluruskan beberapa di antaranya.

Mitos pertama: Virus corona bisa disembuhkan dengan vaksinasi
Fakta: Banyak orang percaya tentang hal ini. Namun, berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tidak ada obat maupun vaksinasi yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan virus corona karena sebenarnya pneumonia akibat virus corona hanya bisa disembuhkan oleh diri sendiri (self-recovery). Sebagai bentuk pencegahan saja, vaksinasi baru berguna.

Mitos kedua: Tidak dibolehkan untuk mengunjungi negara yang sedang outbreak
Fakta: Sebenarnya, tidak ada peraturan yang melarang seseorang untuk mengunjungi negara yang sedang terkena wabah. Misalnya, sekarang sedang heboh pneumonia akibat virus corona di Cina sehingga orang tidak boleh ke sana. Hal ini tidak benar karena siapa pun bisa ke sana, namun dengan catatan lebih berhati-hati agar tidak mengidap penyakit serupa.

Mitos ketiga: Pneumonia akibat virus corona tidak akan menimbulkan gejala
Fakta: Layaknya pneumonia pada umumnya, gejala tentu akan timbul. Beberapa di antaranya termasuk demam, lemas, batuk kering, dan sesak atau kesulitan bernapas. Sedangkan kondisi tersebut bisa semakin parah jika pneumonia akibat virus corona terjadi pada orang dengan usia lanjut atau memiliki penyakit penyerta lain.

Advertising
Advertising

Mitos keempat: Semua binatang bisa membawa virus corona.
Fakta: Menurut berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh tenaga kesehatan, tidak semua binatang bisa membawa virus corona penyebab pneumonia. Secara spesifik, ini rupanya hanya berlaku pada unta dan kelelawar. Siklus hidup penuh virus dan inkubasinya kini masih terus dipelajari, tetapi lebih baik menjauhi hewan-hewan seperti itu secara umum, selalu ada risiko bahwa mereka mungkin membawa mikroorganisme berbahaya.

Berita terkait

Mitos La Ode Wuna, Siluman Separuh Ular yang Menjadi Nenek Moyang Migrasi Masyarakat Sulawesi Tenggara ke Maluku

32 hari lalu

Mitos La Ode Wuna, Siluman Separuh Ular yang Menjadi Nenek Moyang Migrasi Masyarakat Sulawesi Tenggara ke Maluku

Dosen UI, melalui BRIN, mengangkat kajian mengenai mitos siluman setengah ular. Erat kaitannya dengan sejarah pergerakan masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

40 hari lalu

Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

Sebagai bahan makanan yang mengandung lemak, santan memang dapat memicu gangguan pencernaan pada sebagian orang, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan atau oleh orang yang memiliki sensitivitas pencernaan tertentu.

Baca Selengkapnya

Sembuh dari Pneumonia, Imelda Marcos Keluar dari Rumah Sakit

45 hari lalu

Sembuh dari Pneumonia, Imelda Marcos Keluar dari Rumah Sakit

Mantan Ibu Negara Imelda Marcos keluar dari rumah sakit setelah pekan lalu dirawat karena pneumonia ringan.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

46 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

47 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

50 hari lalu

Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

Demam kakatua dengan mudah menyebar di antara unggas dan juga menular ke manusia. Siapa saja yang berisiko tertular dan apa gejalanya?

Baca Selengkapnya

Cegah Termakan Hoax Soal Infertilitas, Edukasi Diri dengan Informasi Penting Ini

51 hari lalu

Cegah Termakan Hoax Soal Infertilitas, Edukasi Diri dengan Informasi Penting Ini

Pakar fertilitas dari RSCM ingatkan pentingnya edukasi diri soal kesuburan agar tercegah termakan isu hoax soal infertilitas.

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

52 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Gejala Kanker Paru yang Sering Tersamar Kondisi Lain, Waspadalah

55 hari lalu

Gejala Kanker Paru yang Sering Tersamar Kondisi Lain, Waspadalah

Gejala kanker paru bisa tak disadari karena sering mirip penyakit lain, bahkan tak ada gejala sama sekali. Karena itu, penting melakukan skrining.

Baca Selengkapnya

Mark Feehily Tinggalkan Westlife untuk Sementara, Ini Alasannya

59 hari lalu

Mark Feehily Tinggalkan Westlife untuk Sementara, Ini Alasannya

Mark Feehily menyatakan mundur dari Westlife dan tidak dapat ikut melanjutkan rangkaian tur dunia bersama tiga rekannya, Shane, Kian, dan Nicky.

Baca Selengkapnya