Tiga Investasi yang Akan Populer untuk Milenial

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Selasa, 28 Januari 2020 05:35 WIB

Ilustrasi investasi. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Ada banyak model investasi yang bisa Anda ikuti saat ini. Organisasi yang menyediakan jasa audit, pajak dan penasihat, Grant Thornton Indonesia, merangkum tiga investasi yang tahun ini diperkirakan akan semakin populer, termasuk di kalangan generasi milenial. Perubahan gaya hidup dan tuntutan lingkungan seringkali mengharuskan adanya penghasilan tambahan. Selain itu, banyaknya arus informasi terkait investasi cukup membuka mata milenial untuk mulai berinvestasi.

Sebelumnya, beberapa lembaga seperti Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 5.1 - 5.2 persen atau berada bawah target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2020 sebesar 5.3 persen. Hal ini masih dipengaruhi kondisi perekonomian global yang diperkirakan masih melambat dengan masih adanya tensi antara Amerika Serikat – Tiongkok serta berbagai problem terkait Brexit yang belum kunjung selesai.

Namun demikian, kegiatan perekonomian Indonesia ke depan yang lebih stabil pasca-terbentuknya kabinet pemerintahan periode 2019-2024 seharusnya mendorong iklim investasi lebih positif. Johanna Gani, Managing Partner Grant Thornton Indonesia mengatakan banyak faktor yang mempengaruhi milenial untuk mulai berinvestasi. "Pertimbangan paling utama biasanya adalah modal yang tidak besar serta kemudahan akses melalui platform yang mereka pakai sehari-hari,” kata Johanna dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 27 Januari 2020.

Investasi di awal tahun 2020 yang menurut Grant Thornton cukup tepat untuk milenial adalah:

1. Peer to Peer Lending
P2P Lending menjadi pilihan investasi yang sangat diminati oleh masyarakat, termasuk milienial. Jika dibandingkan dengan Deposito Berjangka atau Reksadana, tingkat pengembaliannya bisa mencapai dua kali lipat atau lebih, serta jika terjadi default, risiko-nya juga akan lebih rendah dengan pengembalian dalam kurun waktu sebulan. Selain bahwa P2P Lending memiliki diversifikasi yang bagus, tidak ada pula komitmen jangka panjang.

Gencarnya penyelenggara P2P Lending untuk mengedukasi pasar dengan menjual kemudahan seperti mudah diakses dimanapun, baik via mobile apps maupun website akan semakin menarik bagi Milenial.

2. Equity Crowdfunding
Dengan meroketnya popularitas fintech saat ini, investasi crowdfunding telah menjadi alternatif untuk menghimpun dana tanpa perlu IPO. Meskipun terlihat sama dengan konsep investasi yang sudah ada, namun hal tersebut hanya dilakukan terhadap emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sementara yang butuh pendanaan bukan hanya perusahaan yang sudah IPO saja.

Equity Crowdfunding menjadi solusi bagi milenial untuk membantu milenial lainnya ataupun UMKM yang sedang merintis usaha kecil dan ritel yang cukup lekat dengan industri kreatif untuk bisa meningkatkan kapasitas produksi agar tumbuh lebih cepat.

3. Emas
Beberapa orang berpikir emas adalah investasi yang konvensional, namun investasi ini cukup menunjukkan kenaikan signifikan, dan akan diprediksi meningkat terus di tahun 2020. Sama hal nya dengan P2P Lending, nilai emas juga tidak mudah naik-turun dan tahan terhadap fluktuasi inflasi, serta minim risiko. Selain itu kini dengan hadirnya layanan menyicil maupun menabung emas mulai dari 1 gram di beberapa e-commerce yang menjadi digital touchpoint sehari-hari kaum milenial semakin memudahkan melatih investasi sejak dini.

Melalui teknologi, milenial pun dapat memantau harga emas di pasaran saat ini melalui mobile apps. Peredaran emas pun sudah sangat mudah sekali dijangkau.

Advertising
Advertising

Johana Gani mengatakan generasi milenial perlu berpegang pada prinsip bahwa tidak ada yang instan dalam berinvestasi, memahami betul investasi apa yang paling cocok dengan karakter mereka. "Penting pula selalu mempelajari risiko dan mengecek legalitas perusahaan yang akan menjadi tempat mereka berinvestasi adalah tips kami untuk meminimalisir risiko yang tidak diinginkan di kemudian hari,” kata Johanna Gani.

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

13 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

2 hari lalu

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

Investasi menjadi salah satu langkah keuangan yang wajib dilakukan oleh semua orang.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

2 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

3 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

3 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

3 hari lalu

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

5 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

5 hari lalu

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

Kejagung menjelaskan kerugian kasus korupsi timah yang mencapai Rp 271 Triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

5 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya