Pakar Ungkap Risiko Penyebaran Virus Corona di Pesawat Terbang

Reporter

Antara

Kamis, 30 Januari 2020 15:25 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus virus corona masih menjadi perhatian besar di dunia. Walau masih banyak yang perlu dipelajari tentang virus corona, para ilmuwan menilai penyebaran penyakit akibat virus itu sama seperti penyakit pernapasan lain, misalnya influenza.

Virus corona bisa menyebar dari orang yang terinfeksi ke orang lain, misalnya dari batuk, bersin, atau dengan menyentuh permukaan yang terkontaminasi, kemudian menyentuh mulut, hidung, atau Anda belum mencuci tangan.

Jika bepergian menggunakan pesawat terbang dan di dalam ada penumpang yang sakit (diduga berhubungan dengan pernapasan), seberapa besar risiko tertular? Ilmuwan, dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, pernah mengungkapkan duduk pada jarak satu atau dua kursi di samping, belakang, atau depan penumpang sakit bisa membuat Anda tertular sekitar 80 persen.

Di luar radius itu, peluang tertular turun menjadi hanya sekitar 3 persen karena embusan udara dari bersin dan batuk biasanya tidak terbang lebih jauh dari itu. Begitu menurut profesor biostatistik dan bioinformatik dari Universitas Emory di Amerika Serikat, Vicki Stover Hertzberg.

Partikel penyebab sakit yang menyebar saat seseorang terinfeksi, berbicara, bersin, batuk, atau bahkan bernapas tak akan tersebar lebih dari satu meter. Menurutnya, seperti dilansir laman Health, udara yang disirkulasi ulang dalam pesawat membuat virus lebih mungkin menyebar ke seluruh kabin adalah anggapan salah.

Advertising
Advertising

Namun, satu faktor yang perlu dipikirkan, adalah pramugari atau pramugara yang terus bergerak di sekitar kabin dan menyentuh makanan dan minuman. Anggota kru yang sakit lebih kecil kemungkinannya untuk bekerja daripada yang sehat. Tetapi, jika melakukannya, maka mereka cenderung menginfeksi 4,6 orang per penerbangan.

Laman Business Insider mencatat, kursi di dekat jendela adalah pilihan terbaik untuk kesehatan. Salah satu alasannya lebih sedikit penumpang di kursi itu yang beranjak dari kursi selama penerbangan, yakni 43 persen, dibandingkan orang yang duduk di kursi tengah (62 persen), dan kursi di dekat lorong (80 persen).

Sebaliknya, orang yang duduk di dekat lorong merasa lebih bebas bergerak di pesawat dan artinya lebih berisiko bertemu kuman-kuman yang dibawa orang lain. Namun, duduk di dekat jendela tak berarti sepenuhnya aman dari penyakit.

Partikel flu, misalnya, bisa menjelajah 2 meter dari orang yang terinfeksi dan bertahan hingga 24 jam di permukaan keras. Jadi, penting untuk membiasakan cuci tangan menggunakan air dan sabun serta menjaga sistem kekebalan tubuh.

Semakin lama terbang semakin berisiko. Peneliti menghitung durasi berada di dalam pesawat 4-5 jam tanpa sirkulasi udara apa pun sebagai jangka waktu yang lama. Hertzberg mengakui semakin lama durasi penerbangan, semakin tinggi risiko penularan.

"Semakin lama berada di udara, semakin banyak orang bergerak di sekitar, menggunakan kamar mandi, meregangkan kaki, makan," katanya.

Berita terkait

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

8 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Berburu Tiket Murah dengan Teknik Skiplagging, Apa Itu?

27 hari lalu

Berburu Tiket Murah dengan Teknik Skiplagging, Apa Itu?

Apakah sudah pernah mendengar istilah skiplagging sebelumnya?

Baca Selengkapnya

Alasan Wisatawan Disarankan Menggunakan Hand Luggage Saat Bepergian

28 hari lalu

Alasan Wisatawan Disarankan Menggunakan Hand Luggage Saat Bepergian

Jika ingin menghemat waktu selama penerbangan wisatawan disarankan menggunakan hand luggage

Baca Selengkapnya

Tertarik Menjadi Pramugari? Ini 5 Hal yang Sering Disalahpahami Banyak Orang

29 hari lalu

Tertarik Menjadi Pramugari? Ini 5 Hal yang Sering Disalahpahami Banyak Orang

Seorang pramugari mengatakan banyak kesalahpaman tentang profesi pramugari

Baca Selengkapnya

5 Hal Penting untuk Memudahkan Mudik Menggunakan Pesawat Terbang

33 hari lalu

5 Hal Penting untuk Memudahkan Mudik Menggunakan Pesawat Terbang

Memesan tiket jauh hari sebelum mudik bisa menghindari naiknya harga tiket.

Baca Selengkapnya

Posisi Kursi Pesawat yang Lebih Luas untuk Kaki Ini Disertai Tanggung Jawab Besar

34 hari lalu

Posisi Kursi Pesawat yang Lebih Luas untuk Kaki Ini Disertai Tanggung Jawab Besar

Barisan kursi pesawat ini memiliki ruang yang cukup lega untuk kaki tapi menurut pramugari tidak semua orang bisa duduk di situ

Baca Selengkapnya

Mengenang Wafatnya Bapak Dirgantara Indonesia, Nurtanio Pringgoadisuryo

38 hari lalu

Mengenang Wafatnya Bapak Dirgantara Indonesia, Nurtanio Pringgoadisuryo

Sayangnya saat Nurtanio memasuki sekolah penerbangan di era kolonial Jepang itu dirinya hanya disuruh untuk mendorong dan membersihkan pesawat terbang

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

47 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

48 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

53 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya