Kiat Mengendalikan Emosi Anak

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 5 Februari 2020 07:00 WIB

Ilustrasi anak marah atau berteriak. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Anak-anak mampu merasakan hal-hal yang mendalam, termasuk kaget, gembira, jijik, marah, frustrasi, balas dendam, cemburu, dan antusias. Mereka bahkan sering tidak memiliki kata-kata untuk mengkomunikasikan perasaan.

Itulah sebabnya mereka kadang bertindak secara tidak tepat. Tetapi begitu mengetahui apa itu emosi dan bagaimana kerjanya, dan menerapkan metode untuk melepaskannya secara konstruktif, mereka dapat mengalami emosi yang mengarahkan ke arah yang positif atau negatif.

Dalam buku The Emotionally Healthy Child, disebutkan emosi anak bisa diarahkan pada dua hal, yakni bermanfaat dan menantang. Seyogyanya orang tua fokus pada menumbuhkan emosi yang membantu dan pola pikir yang sehat secara emosional sehingga anak-anak dapat melihat dunia secara akurat dan merespons dengan kecerdasan.

Mereka belajar menggunakan otak kanan dan kiri secara serempak sebanyak mungkin pada tahap perkembangan emosional. Orang tua juga berupaya mengidentifikasi emosi yang menantang, jangan katakan yang negatif atau buruk, emosi yang membuat mereka tidak seimbang, yang harus dilepaskan secara konstruktif.

Seringkali kita mulai dengan membantu anak-anak dengan emosi yang menantang karena mereka adalah orang-orang yang benar-benar menjerit paling keras. Anak laki-laki dan perempuan berteriak, menangis, dan menghentakkan kaki dalam kemarahan, kesedihan, dan frustrasi. Tetapi itu adalah emosi yang membantu, seperti kesabaran, ketenangan, dan antusiasme, yang perlu diusahakan secara seimbang untuk menyeimbangkan skala dan memperbesar kapasitas anak untuk menangani emosi negatif.

Advertising
Advertising

Pada akhirnya, anak tidak perlu terus tersenyum tetapi harus mampu menghadapi emosi apa pun yang muncul dan belajar bagaimana mengekspresikannya dengan terampil. Ini adalah anak yang sehat secara emosional.

Dia belajar untuk merangkul seluruh emosi dan kemudian mengosongkannya ketika dia perlu. Dia juga belajar bagaimana mengisi hatinya dengan hubungan, minat, dan aktivitas positif, yang memberi makna dan tujuan hidupnya.

Berita terkait

Viral Justin Bieber Menangis, Identik dengan Cengeng?

1 hari lalu

Viral Justin Bieber Menangis, Identik dengan Cengeng?

Justin Bieber menangis di Instagram. Reaksi warganet pun beragam. Bahkan istrinya, Hailey, ikut mengomentari dengan kata cengeng.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

2 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

7 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

7 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

7 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

7 hari lalu

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

7 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

8 hari lalu

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

8 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

13 hari lalu

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.

Baca Selengkapnya