Pakar Sebut Faktor Pemicu Naiknya Angka Penderita Kanker

Reporter

Antara

Rabu, 5 Februari 2020 15:55 WIB

ilustrasi kanker (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker merupakan penyakit yang sudah menjadi masalah besar dan harus segera ditagani karena berimbas pada penderitaan pasien, kehilangan tenaga kerja maupun anggota keluarga, termasuk beban pemerintah yaitu BPJS Kesehatan.

Ahli onkologi Profesor DR Aru W Sudoyo mengatakan program deteksi dini atau skrining di Indonesia hingga saat ini masih belum berjalan dengan baik sehingga turut memicu tingginya angka kanker setiap tahun.

"Kanker itu saat ini di Indonesia sama juga dengan negara berkembang lain, naik dengan amat pesat. Program deteksi dini belum jalan dan kita masih banyak bergerak di fasilitas kesehatan untuk pengobatan," katanya.

Ia menjelaskan program deteksi dini merupakan sebuah upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui kanker dari stadium dini. Hal itu bisa berbentuk tes maupun pemeriksaan menggunakan alat tertentu.

"Tentunya harus menyangkut semua rakyat dan biayanya besar sekali," ujarnya.

Advertising
Advertising

Khusus di Indonesia, deteksi dini yang baru jalan yaitu pemeriksaan atau tes Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) atau mendeteksi dini kanker serviks dan hal itu telah didukung oleh Ibu Negara Iriana. Dengan jumlah penduduk Indonesia sekitar 264 juta lebih maka diyakini pemerintah tidak akan mampu menjalankan program deteksi dini pencegahan kanker.

Oleh karena itu, ia menyarankan dan mendorong agar ada bantuan dari komunitas atau lembaga swadaya masyarakat.

"Di sini, Yayasan Kanker Indonesia masuk. Kami juga punya program deteksi dini sepanjang kemampuan dan tenaga dengan melakukan edukasi maupun pemeriksaan," katanya.

Ia menjelaskan tingginya angka kanker juga disebabkan oleh perubahan gaya hidup masyarakat yang sudah semakin kompleks dan rumit. Hal itu bisa dilihat dari tambahan porsi dan pola makan seseorang. Sebagai contoh, seseorang lebih banyak makan yang mengandung lemak dan kurang serat, banyak mengonsumsi makanan cepat saji, dan ditambah pula kurang olahraga.

"Faktor tersebut lah yang memicu angka penyakit kanker naik pesat," kata Ketua umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) tersebut.

Tingginya angka penyakit mematikan itu juga tercatat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), di mana pasien paling dominan yaitu penyakit onkologi atau kanker.

Berita terkait

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

12 jam lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

4 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

4 hari lalu

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

5 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

5 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

6 hari lalu

Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

Jika orang kehilangan kontrol temperatur internal karena cuaca panas ekstrem, mereka mungkin akan mengalami berbagai masalah kesehatan.

Baca Selengkapnya

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

7 hari lalu

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

7 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

8 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

10 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya