Akan Berlibur ke Singapura, Yuk Pahami Penyebaran Virus Corona

Senin, 10 Februari 2020 22:00 WIB

Petugas medis menggunakan pakaian pelindung saat mengunjungi pasien virus corona baru di unit perawatan intensif (ICU) rumah sakit di Wuhan, provinsi Hubei, Cina 6 Februari 2020. Jumlah orang yang meninggal dunia akibat virus korona baru melonjak menjadi 908. China Daily via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Singapura menjadi salah satu negara yang paling banyak dikunjungi oleh masyarakat Indonesia. Namun karena virus corona mulai mewabah di Asia termasuk Singapura, Anda tentu harus berhati-hati sebelum berlibur.

Salah satu hal yang penting sebelum mengunjungi Singapura ialah membekali diri tentang informasi dan perkembangan novel coronavirus (nCov) disana. Menurut Akademisi dan Praktisi Klinis Ari Fahrial Syam, pemerintah Singapura melalui Perdana Menteri Lee Hsien telah menetapkan status kewaspadaan pada virus corona. “Pernyataan itu dibagikan melalui jejaring media sosial bahkan juga dengan menggunakan bahasa Melayu. Kewaspadaan sudah meningkat dari kuning menjadi oranye. Status ini di bawah status merah yang paling berbahaya,” katanya dalam pesan singkat yang disampaikan Ari pada Tempo.co pada Senin, 10 Februari 2020.

Ari menjelaskan bahwa kondisi oranye menunjukkan adanya gangguan sedang, namun penyakitnya berat dan menyebar dengan mudah tetapi belum banyak menjangkiti masyarakat di Singapura. Meski begitu, laporan pada 10 Februari 2020 mengungkapkan jumlah kasus virus corona di Singapura mulai meningkat hingga mencapai 43 orang. Ada tiga kasus baru di Singapura yang pasiennya tidak ada riwayat perjalanan ke Cina. Memang hasil evaluasi dari 43 kasus di Singapura, 51 persen berasal dari transmisi lokal. Enam orang yang positif dalam kondisi kritis. Enam orang boleh pulang dari RS karena dinyatakan sehat.

Ari lantas mengatakan bahwa masyarakat Indonesia harusnya waspada sebelum mengunjungi Singapura. Terlebih jika memiliki penyakit kronis karena lebih berisiko tertular virus corona. Hal ini pun dipertegas dengan laporan ilmiah terakhir yang dipublikasi pada jurnal Journal of the American Medical Association (JAMA) pada 7 Februari 2020. “Dari 138 pasien yang dirawat di Rumah Sakit Zhongnan, Wuhan 46,4 persen pasien yang dirawat mempunyai penyakit penyerta hipertensi, penyakit jantung, stroke, kanker, diabetes mellitus, gagal ginjal bahkan HIV,” katanya.

Dengan mengawasi perkembangan terakhir ini dan mengetahui kondisi kesehatan, akhirnya Ari pun berharap agar masyarakat Indonesia tetap aman. “Harus terus dicermati mengingat tingkat mobilisasi orang Indonesia dengan berbagai kepentingan cukup tinggi ke Singapura. Mudah-mudahan kita semua terbebas dari penyakit berbahaya ini,” katanya.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

57 menit lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

1 hari lalu

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

Kementerian Perdagangan dan Duta Besar RI untuk Singapura menggelar pameran fesyen di Singapura. Total transaksinya capai Rp 4,2 miliar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

2 hari lalu

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

Presiden Jokowi terima kunjungan Menlu Singapura.

Baca Selengkapnya

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

2 hari lalu

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

Tapi pada 5 Mei, lampu-lampu indah auroa borealis akan tampil perdana di Gardens by the Bay.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

2 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

3 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

Salah satu menteri Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui pernah berobat hampir sebulan di Singapura pada November tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

3 hari lalu

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

3 hari lalu

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

Speedtest Global Index Ookla membuat peringkat kecepatan Internet di 142 negara per Maret 2024. Indonesia kalah dari Kamboja.

Baca Selengkapnya

Bandara Changi di Singapura Dinilai Terbaik untuk Layanan Imigrasi

4 hari lalu

Bandara Changi di Singapura Dinilai Terbaik untuk Layanan Imigrasi

Bandara Changi menawarkan check-in dan registrasi masuk otomatis, sistem otentikasi biometrik, dan kecerdasan buatan untuk mengangkut bagasi.

Baca Selengkapnya