Lupakan Komplikasi, Penyakit Sifilis Bisa Diobati dengan Cara Ini

Kamis, 13 Februari 2020 16:40 WIB

Ilustrasi antibiotik (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Sifilis mungkin masih asing di telinga kita. Disebut juga dengan raja singa, ini merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum. Umumnya, penyakit ini dialami oleh seseorang yang berprofesi sebagai pekerja seksual atau senang bergonta-ganti pasangan.

CEO Klinik Pramudia dan dokter spesialis kulit dan kelamin Anthony Handoko menjelaskan bahwa salah satu kerugian terbesar bagi orang-orang dengan sifilis itu ialah penampilan sebab penyakit ini dikenal sebagai salah satu jenis infeksi menular seksual (IMS) yang dapat menunjukan masalah kulit.

“Berbeda dengan IMS lain, seperti gonore atau HIV, pasien sifilis akan memiliki chancre (lesi yang keras berdiameter 1-2 sentimeter) di tangan hingga wajah,” katanya dalam Seminar Media Seputar Sifilis di Jakarta pada Rabu, 12 Februari 2020.

Adapun, masalah kesehatan lain berupa rusaknya organ-organ tubuh, seperti kebutaan, jantung, otak, tulang, demensia, tuli, impotensi, dan sebagainya. “Karena bakteri penyebab sifilis bisa masuk ke pembuluh darah dan menyerang serta merusak organ tubuh tersebut,” ungkapnya.

Untuk itu, pengobatan wajib dilakukan agar angka kesembuhan semakin tinggi. Anthony pun menerangkan bahwa pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik penisilin. Namun, ada perbedaan dari media dan waktu pemberian pemberian obat berdasarkan tingkat keparahan sifilis.

Advertising
Advertising

Menurut Anthony, bagi sifilis primer dan sekunder, pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian suntikan antibiotik penisilin selama kurang lebih 14 hari.

“Selama pengobatan, pasien juga dianjurkan untuk tidak melakukan hubungan seks sampai dokter memastikan infeksi sembuh agar tidak menularkan ke pasangannya,” jelasnya.

Sedangkan bagi mereka yang mengalami sifilis tersier dan kongenital, waktu pengobatan akan dilakukan lebih lama. Media yang digunakan ialah infus yang beri antibiotik penisilin.

“Setelah menjalani pengobatan dengan antibiotik, pengidap sifilis akan menjalani tes darah ulang untuk memastikan bahwa infeksi sembuh dengan total,” tuturnya.

Berita terkait

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

2 jam lalu

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

3 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

6 hari lalu

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

7 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

9 hari lalu

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.

Baca Selengkapnya

Jangan Menularkan Penyakit setelah Lebaran, Ini yang Perlu Dilakukan

15 hari lalu

Jangan Menularkan Penyakit setelah Lebaran, Ini yang Perlu Dilakukan

Setelah Lebaran, orang telah banyak berinteraksi dengan yang lain dan kemungkinan lupa menerapkan pola hidup sehat. Jangan sampai menularkan penyakit.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

19 hari lalu

Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.

Baca Selengkapnya

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

21 hari lalu

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.

Baca Selengkapnya

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

26 hari lalu

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.

Baca Selengkapnya

Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

27 hari lalu

Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Flu Singapura merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus. Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak, terutama di bawah 7 tahun.

Baca Selengkapnya