Mengenal Penyakit Autoimun dan Kaitan dengan Kekebalan Tubuh

Reporter

Bisnis.com

Sabtu, 15 Februari 2020 20:40 WIB

Ilustrasi perempuan terbaring di atas tempat tidur rumah sakit. (Unsplash.com/Sharon McCutcheon)

TEMPO.CO, Jakarta - Sistem kekebalan tubuh merupakan kumpulan sel dan banyak struktur biologis lain yang bertanggung jawab atas imunitas. Sistem ini adalah pertahanan pada organisme untuk melindungi tubuh dari pengaruh biologis luar dengan mengenali dan membunuh patogen. Simpelnya, sistem imun merupakan mekanisme pertahanan tubuh terhadap penyakit.

Spesialis penyakit dalam Iris Rengganis menuturkan tubuh manusia harus memiliki sistem imun yang sehat sehingga mampu mengenali benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh, seperti bakteri, virus, parasit, jamur, dan lain-lain. Fungsi mengenali benda asing itu menjadi penting karena sistem imun harus bisa membedakan mana kawan dan mana lawan.

Kawan yang dimaksud di sini tak lain bakteri yang menguntungkan dan sel tubuh yang baik. Sementara lawan, seperti virus, bakteri jahat, jamur, parasit, radikal bebas, dan sel-sel bermutasi yang bisa menjadi cikal bakal tumor, bahkan kanker.

Sayangnya, sistem imun setiap orang tak semuanya baik-baik saja. Iris menuturkan ada tiga jenis kegagalan sistem kekebalan tubuh. Pertama, hipersensitivitas, yakni respons imun yang terlalu berlebihan.

Kedua, defisiensi imun, yakni ketika respons imun tidak efektif. Ketiga, autoimunitas (autoimun), yaitu kondisi sistem imun tidak mengenali mana yang menjadi kawan atau lawan sehingga menyerang tubuh sendiri. Kondisi ini merupakan salah satu yang harus diwaspadai.

Advertising
Advertising

Saat ini belum ada data akurat berapa jumlah penderita autoimun di dalam negeri. Marisza Cardoba Foundation, sebuah wadah pelayanan para pengidap autoimun, hingga 2019 baru mencatat sekitar 5.000 orang. Akan tetapi, Iris memperkirakan jumlahnya bisa mencapai ratusan ribu hingga jutaan orang di seluruh penjuru Tanah Air.

Iris menjabarkan hingga kini penyebab sakit autoimun masih belum bisa terkonfirmasi dengan pasti. Hanya saja, ada beberapa faktor risiko yang berpengaruh, yaitu genetik, lingkungan, dan endogen atau kondisi di dalam tubuh.

Menurut Iris, autoimun merupakan salah satu penyakit yang berbahaya karena bisa menyerang seluruh bagian tubuh, mulai dari otak, tiroid, darah, tulang, otot, kulit, paru, dan lain sebagainya. Selain itu, sampai saat ini telah dikenali ada lebih dari 100 jenis penyakit autoimun.

Beberapa di antaranya yang paling banyak ditemukan adalah systemic lupus erythematosus. Penyakit ini menyebabkan seseorang mengembangkan antibodi yang justru menyerang hampir ke seluruh jaringan tubuh.

Ada juga rheumatoid arthritis, peradangan sendi akibat sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringannya sendiri. Radang sendi autoimun ini menimbulkan keluhan bengkak dan nyeri sendi dan sendi yang terasa kaku. Jenis lainnya ialah psoriasis, yakni penumpukan sel kulit dengan gejala bercak merah tebal dan bersisik yang tumbuh di bagian kepala, siku, dan lutut, disertai rasa gatal dan nyeri.

“Autoimun ini berbahaya karena menyerang semua organ, dari otak sampai kaki. Tetapi memang di Indonesia belum banyak orang tahu dan sadar tentang penyakit ini. Ini persoalan tersendiri, banyak pihak harus berperan aktif memberikan edukasi,” kata Iris.

Bahayanya lagi, penyakit autoimun ini tidak bisa sembuh. Meski begitu, bisa dilakukan antisipasi dengan mengetahui faktor risiko penyakit yang mungkin dimiliki seseorang agar tidak menjadi kronik.

Berita terkait

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

2 hari lalu

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Olahraga 15 Menit Sehari Bantu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

23 hari lalu

Olahraga 15 Menit Sehari Bantu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

Ternyata olahraga ringan selama 15 menit dapat meningkatkan kekebalan dengan meningkatkan kadar sel pembunuh alami bernama raising natural killer (NK)

Baca Selengkapnya

Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

27 hari lalu

Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

Penyakit autoimun tidak dapat dicegah namun terdapat cara untuk mengurangi risikonya. Bagaimana pula gejalanya?

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Penyakit Autoimun Juga Memicu Depresi dan Kecemasan

31 hari lalu

Penelitian Sebut Penyakit Autoimun Juga Memicu Depresi dan Kecemasan

Lebih dari 50 persen penderita penyakit autoimun juga mengalami depresi dan gangguan kecemasan. Berikut penjelasan peneliti.

Baca Selengkapnya

Ragam Makanan yang Dibutuhkan Sistem Imun Sehat

41 hari lalu

Ragam Makanan yang Dibutuhkan Sistem Imun Sehat

Kurang gizi adalah penyebab paling umum sistem imun yang buruk. Berikut 10 jenis makanan yang mudah didapat dan sangat membantu kesehatan imun.

Baca Selengkapnya

5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

44 hari lalu

5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

Tidak hanya segar, air kelapa hijau juga memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi kesehatan tubuh.

Baca Selengkapnya

5 Tips Menjaga Kekebalan Tubuh Saat Puasa Ramadan dalam Cuaca Ekstrem

46 hari lalu

5 Tips Menjaga Kekebalan Tubuh Saat Puasa Ramadan dalam Cuaca Ekstrem

Di tengah cuaca ekstrem, penting bagi umat untuk mengambil langkah-langkah yang tepat guna menjaga kekebalan tubuh selama puasa Ramadan.

Baca Selengkapnya

Memahami Psoriasis, Penyakit Autoimun yang Menyerang Kulit

46 hari lalu

Memahami Psoriasis, Penyakit Autoimun yang Menyerang Kulit

Psoriasis termasuk penyakit autoimun dan ditandai dengan lesi atau kulit pecah berwarna merah dan plak meradang di kulit.

Baca Selengkapnya

Gejala Penyakit Ginjal pada Orang Muda yang Perlu Diperhatikan

50 hari lalu

Gejala Penyakit Ginjal pada Orang Muda yang Perlu Diperhatikan

Sebagian besar orang dengan penyakit ginjal tidak merasakan gejala pada tahap awal dan baru menyadarinya setelah masuk tahap lanjut.

Baca Selengkapnya

Rheumatoid Arthritis Tak Bisa Disembuhkan, karena Keturunan?

51 hari lalu

Rheumatoid Arthritis Tak Bisa Disembuhkan, karena Keturunan?

Sampai saat ini belum ada pengobatan khusus buat rheumatoid arthritis. Perawatan lebih berfokus pada pengurangan gejala. Simak penjelasan pakar.

Baca Selengkapnya