Mitos Virus Corona, Pahami Faktanya

Reporter

Antara

Minggu, 16 Februari 2020 14:46 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak mitos seputar pencegahan virus corona. Padahal, obat atauvaksin untuk virus yang kini bernama Covid-19 itu sendiri belum ditemukan.

Untuk mengakhiri semua informasi yang salah, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis catatan yang membantah beberapa mitos tentang virus corona. Berikut adalah uraiannya, dilansir Indian Express.

Pengering tangan tidak dapat membunuh virus corona baru
Sebelumnya sempat dilaporkan bahwa udara panas dari pengering tangan selama 30 detik dapat menghapus virus dari tangan. Faktanya, hal tersebut tidak benar. Untuk menghilangkan virus, seseorang harus mencuci tangan dengan sabun dan air atau pembersih tangan yang mengandung alkohol. Lalu, tangan dikeringkan dengan tisu atau pengering hangat.

Lampu disinfeksi ultraviolet tidak boleh digunakan
WHO memperingatkan bahwa radiasi ultraviolet dari lampu UV dapat menyebabkan iritasi kulit sehingga tidak boleh digunakan untuk mensterilkan tangan atau bagian tubuh lain.

Pemindai termal mungkin tidak mendeteksi virus corona
Bagi yang mengalami demam karena infeksi dengan virus corona, pemindai termal dapat bermanfaat dalam pendeteksian. Tapi itu bisa memakan waktu dua hingga 10 hari bagi seseorang untuk menjadi sakit dan mengalami demam. Skaner ini tidak dapat mendeteksi mereka yang terinfeksi tetapi belum mengalami demam, kata WHO.

Advertising
Advertising

Menyemprotkan alkohol atau klorin tidak membunuh virus
Walaupun tidak membunuh virus yang sudah masuk ke tubuh, zat-zat ini bisa berbahaya bagi pakaian dan selaput lendir.

Aman menerima paket atau surat dari Cina
Berlawanan dengan asumsi, sebenarnya aman menerima paket dari Cina. Virus corona tidak bertahan lama pada objek seperti surat atau paket, seperti yang dibuktikan dalam analisis sebelumnya, sehingga objek ini tidak berisiko tertular virus corona.

Hewan peliharaan tidak menyebarkan virus corona
"Saat ini, tidak ada bukti bahwa hewan peliharaan, seperti anjing atau kucing dapat terinfeksi virus corona baru," tulis catatan WHO.

Namun, seseorang harus mencuci tangan dengan benar menggunakan sabun dan air setelah kontak dengan hewan peliharaan untuk melindungi diri dari bakteri umum seperti E-coli dan salmonella.

Vaksin terhadap pneumonia tidak melindungi dari virus corona
Virus ini baru dan membutuhkan vaksin sendiri. Vaksin pneumokokus dan vaksin Haemophilus influenza tipe B (Hib) tidak dapat memberikan perlindungan yang diperlukan.

Membilas hidung dengan garam
Tidak ada bukti bahwa mencuci hidung dengan garam secara teratur akan melindungi seseorang dari infeksi virus corona baru. Membilas hidung secara rutin juga belum tentu mencegah infeksi pernapasan.

Obat kumur tidak melindungi dari infeksi
Belum ada bukti yang menunjukkan obat kumur dapat melindungi dari virus corona.

Makan bawang putih
Tidak ada penelitian yang menemukan mengonsumsi bawang putih sebagai tindakan pencegahan untuk infeksi virus corona.

Antibiotik tidak dapat mencegah infeksi virus corona
Antibiotik bekerja melawan bakteri tetapi bukan virus. Karena Covid-19 adalah virus, antibiotik tidak boleh digunakan untuk pencegahan.

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

7 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

19 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

14 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

21 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya