Waspada Corona, Alasan Orang Panik jadi Tidak Pikir Panjang

Selasa, 3 Maret 2020 11:50 WIB

Sejumlah pembeli mengantre di kasir supermarket Tip Top kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, Senin, 2 Maret 2020. Beberapa jenis barang seperti makanan instan, minyak goreng, telur, serta sabun antiseptik menjadi incaran pembeli. TEMPO/Caesar Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Virus corona atau Covid-19 sudah masuk ke Indonesia sejak Senin, 2 Maret 2020. Presiden Joko Widodo bersama dengan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto pun telah mengkonfirmasi hal ini. “Ada dua yang positif corona. Ibu dan putrinya, dua orang itu di Indonesia. Sudah di rumah sakit Sulianti Saroso. Si ibu usia 64 tahun dan anaknya umur 31 tahun,” kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta.

Dengan ditemukannya kasus Covid-19 di Indonesia, masyarakat tentu langsung panik. Tak sedikit pula dari mereka yang berbelanja ke supermarket untuk menyetok makanan agar tidak pergi keluar rumah sehingga tak berisiko terpapar corona.

Menanggapi hal ini, psikolog dari Universitas Indonesia Reny Akbar Hawadi pun mengatakan bahwa rasa panik terjadi karena masyarakat ingin hidup tenang dan nyaman. “Ketika keamanan terancam, mereka tidak pikir panjang lagi sehingga melakukan sesuatu seperti berbelanja ini,” katanya saat dihubungi Tempo.co pada Selasa, 3 Maret 2020.

Meski begitu, Reny mengatakan bahwa berbelanja dengan menyetok makanan terlalu berlebihan pasti dipengaruhi oleh dua faktor negatif. Pertama adalah banyaknya sumber yang simpang siur dan tidak akurat. “Karena kekhawatiran selalu terjadi karena ketidaktahuan,” katanya.

Alasan kedua adalah sikap masyarakat yang suka mengimitasi orang lain. Menurut Reny, dengan banyaknya masyarakat berbelanja, membuat orang akan ikut kalud dan mengikuti hal serupa. “Padahal tindakan ini bisa membuat chaos di masyarakat,” katanya.

Advertising
Advertising

Untuk itu, Reni mengingatkan tentang pentingnya masyarakat mengenal dan mencari informasi. Misalnya saat ini sedang corona, supaya tidak langsung beli barang. “Mereka harus bisa menyaring berita, bersikap tenang, nalarnya jalan dan wajib memiliki second opinion. Perlu atau tidak langsung borong barang itu? Pastikan seluruhnya,” katanya.

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

10 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

11 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

17 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

18 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

21 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

22 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya