Deteksi COVID-19 Bisa Hanya dengan Tes Fisik? Simak Kata Ahli

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Rabu, 4 Maret 2020 06:40 WIB

Petugas memeriksa suhu tubuh penumpang di Stasiun LRT Velodrome, Jakarta, Selasa, 3 Maret 2020. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa waktu belakangan ini beredar informasi di media sosial dari salah satu artikel daring yang menyatakan satu cara mendeteksi dini infeksi virus corona baru atau COVID-19 melalui tes fisik setiap pagi.

Dalam artikel disebutkan, Anda perlu 'mengambil nafas dalam dan tahan selama lebih dari 20 detik. Bila dalam mengeluarkan nafas, tanpa batuk, tidak nyaman, lelah dan kaku di dada, berarti tubuh dalam keadaan aman'.

Menanggapi hal ini, ahli pulmonologi Jaka Pradipta menyatakan informasi mengenai deteksi COVID-19 melalui tes fisik adalah berita bohong atau hoaks. "Hoax itu. Hati-hati ," ujar dia saat dihubungi ANTARA, Selasa 3 Maret 2020.

Dalam kesempatan berbeda, dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Pondok Indah-Puri Indah, Ikhsan Mokoagow mengatakan virus MERS CO-V 2 yang menyebabkan COVID-19 hanya bisa terdeteksi menggunakan uji laboratorium. "Umumnya dari swab tenggorok ataupun dahak," kata dia kepada ANTARA, Selasa 3 Maret 2020.

Pemeriksaan dilakukan setelah didapati gejala-gejala dugaan COVID-19 seperti yang disebutkan Kementerian Kesehatan dan Badan Kesehatan Dunia (WHO), yaitu; demam di atas 38 derajat Celcius, mengalami gejala saluran pernafasan seperti batuk dan sesak. "Plus riwayat kontak dengan pasien COVID-19 atau bepergian ke daerah terjangkit," kata Ikhsan.

Advertising
Advertising

Menurut Jaka, jika pemeriksaan pertama negatif maka bisa diulang kembali pada 24 jam berikutnya. "Bila hasilnya kembali negatif maka pasien bisa dikeluarkan dari pengawasan," kata dia yang juga menegaskan pemeriksaan COVID-19 bukan melalui darah.

Badan Kesehatan Dunia, WHO merekomendasikan jika Anda mengalami gejala-gejala terduga COVID-19, segera cari pengobatan sejak dini. Sebaiknya beritahu petugas kesehatan jika Anda telah melakukan perjalanan dalam 14 hari sebelum muncul gejala, atau jika telah melakukan kontak erat dengan seseorang yang sedang menderita gejala infeksi saluran pernafasan.

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

15 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

21 jam lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya