Olahraga 150 Menit Per Pekan Dapat Memulihkan Depresi

Selasa, 10 Maret 2020 07:35 WIB

ilustrasi olahraga berpasangan (Pexels.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Para ilmuwan bersepakat bahwa olahraga, baik individu maupun kelompok, tidak hanya membantu tubuh berfungsi lebih baik, tapi juga dapat secara efektif memulihkan kesehatan mental, seperti kecemasan dan depresi.

Matt Nerger berusia 6 tahun ketika pertama kali mencoba berlatih fisik. Dia menangis selama berjam-jam menjelang pertandingan sepak bola pertamanya di kompleks Pusat Sepak Bola, di New Jersey, Amerika Serikat. Pria berusia sekitar 22 tahun itu merasakan kegelisahan, mual, dan rasa takut yang berlebihan. Nerger pun berusaha menyingkirkan semua kegelisahannya dan mencoba bersenang-senang.

"Ikatan tim dan belajar bagaimana bekerja dengan orang lain sangat penting dalam perkembangan saya menjadi dewasa. Olahraga membantu saya menghancurkan beberapa hambatan yang diciptakan kecemasan saya sendiri," kata Nerger, seperti dilansir laman Healthline, pada Kamis 13 Februari 2020.

Sejumlah peneliti di University of South Australia dan Medical School Hamburg di Jerman merilis sebuah studi yang menunjukkan bahwa olahraga dapat melindungi orang dari gangguan mental yang serius.

Studi ini menilai tingkat kecemasan dan depresi di antara 682 atlet Jerman dalam kondisi berbeda. Mereka menjalani jumlah latihan dan intensitas yang sama. Para peneliti juga mengukur faktor-faktor seperti pengaturan dalam ruangan dan di luar ruangan, serta olahraga tim dibandingkan dengan olahraga individu.

Advertising
Advertising

Salah seorang peneliti, Katja Siefken, mengatakan penting untuk mengenali bahwa berbagai bentuk olahraga memengaruhi kesehatan mental dengan cara berbeda. "Memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi atau mengurangi depresi dan kecemasan adalah penting, tapi sampai sekarang tidak ada bukti yang cukup perihal jenis atau jumlah optimal yang diperlukan untuk kesehatan mental," ujar pengajar di School of Health Sciences di University of South Australia itu.

Para peneliti menemukan bahwa orang yang tidak berolahraga, sesuai dengan standar pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), memiliki skor depresi lebih tinggi. Profesor psikiatri dan ilmu perilaku dari Stanford University, Thomas Plante, mengatakan Anda mendapatkan manfaat tak sama dari latihan kelompok maupun individu. “Biasanya, latihan kelompok membuat Anda tetap terlibat dan memberi energi, sementara latihan individu lebih kontemplatif dan mengurangi stres,” katanya.

Studi ini juga menemukan bahwa orang yang melakukan aktivitas fisik dengan intensitas tinggi sering memiliki tingkat depresi lebih tinggi. Karena itu, Direktur Pendidikan YogaSix, Clifton Turner, mengatakan moderasi jenis dan intensitas latihan menjadi kunci.

"Beberapa orang condong ke arah kecenderungan obsesif dan berpikir bahwa mereka harus melakukan lebih, lebih, dan lebih banyak, tanpa disadari sebenarnya itu dapat menambah stres, baik pada tubuh fisik mereka maupun keadaan emosional mereka."

Seorang terapis keluarga di Georgia, Brent Switzer, menjelaskan bahwa otak manusia terhubung dan berfungsi dengan baik ketika melakukan banyak gerakan. Menurut dia, berolahraga selama 30 menit sehari akan memberikan dorongan suasana hati yang bagus tanpa efek samping. “Sebelum permukiman manusia pertama pada 10 ribu tahun yang lalu, manusia melakukan perjalanan rata-rata 13 mil sehari. Otak kita terhubung agar berfungsi dengan baik ketika kita banyak bergerak," ujarnya.

KORAN TEMPO

Berita terkait

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

9 jam lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Olahraga-olahraga Kardio Ini Bisa Dilakukan di Rumah

15 jam lalu

Olahraga-olahraga Kardio Ini Bisa Dilakukan di Rumah

Saat dilakukan secara teratur, olahraga kardio dapat meningkatkan daya tahan tubuh secara keseluruhan, membakar lemak dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

15 jam lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

1 hari lalu

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

Para ibu perlu menjaga kesehatan mental agar tetap nyaman ketika beraktivitas dan tenang ketika mengasuh anak.

Baca Selengkapnya

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

1 hari lalu

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

1 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Dunia Olahraga Berlari: Berikut 4 Tips Lari Cepat yang Aman

2 hari lalu

Dunia Olahraga Berlari: Berikut 4 Tips Lari Cepat yang Aman

Berlari cepat atau sprint ternyata memiliki segudang manfaat bagi kesehatan tubuh. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar lari cepat aman

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

2 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

2 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

3 hari lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya