Demi Kesehatan Mental, WHO Imbau 5 Hal Ini Terkait COVID-19

Rabu, 11 Maret 2020 17:45 WIB

Ilustrasi virus Corona. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak Januari 2020, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah mendeklarasikan Darurat Kesehatan Publik untuk virus corona. Meski berbagai tindakan sudah dikerjakan untuk mengendalikan wabah Coronavirus disease 2019 atau COVID-19, masa krisis ini masih menimbulkan tekanan bagi masyarakat.

Hal tersebut tentu bisa menyebabkan masalah kesehatan baru pada mental populasi di dunia. Dengan pertimbangan tersebut, Departemen Kesehatan Mental dari WHO pun memberikan imbauan sebagai dukungan untuk kesejahteraan mental dan psikologis masyarakat selama wabah COVID-19.

#COVID-19 tidak boleh dihubungkan dengan etnis dan kebangsaan
COVID-19 telah menjangkiti banyak orang di banyak negara di dunia. Untuk menjaga kesehatan mental masyarakat, virus corona pun diimbau untuk tidak dihubungkan dengan etnis atau bangsa tertentu. Meski begitu, bersikap empati terhadap mereka yang terkena dampak di dan dari negara manapun tetap diperbolehkan.

#Dilarang menstigmatisasi pasien dengan penyakit
WHO juga mengingatkan agar masyarakat tidak menstigmatisasi pasien dengan penyakit. Misalnya, korban COVID-19, keluarga, atau orang berpenyakit COVID-19. Namun, sebaliknya akan lebih baik jika merujuk dengan penjelasan detail, seperti orang yang sedang dirawat karena COVID-19 atau yang baru pulih dari COVID-19.

#Menghindari paparan berita yang menyebabkan kecemasan
Hindari menonton, membaca, atau mendengarkan berita yang menyebabkan cemas atau tertekan. Carilah informasi, terutama untuk mengambil langkah-langkah praktis dalam mempersiapkan rencana dalam melindungi diri sendiri dan orang yang Anda cintai.

Advertising
Advertising

Apabila mendapatkan informasi yang membuat khawatir, ada baiknya jika hal tersebut dicek terlebih dulu. Kumpulkan pula informasi secara berkala dari situs web WHO dan platform otoritas kesehatan setempat untuk membantu membedakan fakta dan hoaks.

#Bekali diri dengan cerita yang positif
Apabila ketakutan tak kunjung berakhir, Anda pun bisa mencari alternatif lain dengan membekali diri melalui cerita positif, gambar positif, dan apapun yang berhubungan dengan COVID-19. Misalnya, pasien virus corona yang telah pulih atau berbagai pengalaman tentang dukungan terhadap pasien COVID-19.

#Mendukung tenaga kesehatan dalam menjalankan tugas
Dalam menjalankan tugas sebagai tenaga kesehatan untuk kasus COVID-19 tentu mereka akan mengalami banyak tekanan dan risiko yang tinggi. Untuk mengatasi rasa takut dan bentuk dukungan bagi mereka, penting bagi orang-orang untuk mengakui dan menghargai peran mereka. Ini tentu akan menguatkan karena mereka berhasil menyelamatkan hidup dan menjaga orang yang dirawat karena corona.

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

15 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

1 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

2 hari lalu

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

Para ibu perlu menjaga kesehatan mental agar tetap nyaman ketika beraktivitas dan tenang ketika mengasuh anak.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

3 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

10 hari lalu

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah

Baca Selengkapnya