Tunda Konsultasi ke Psikolog saat Wabah Corona, Apa Sebabnya?
Reporter
Sarah Ervina Dara Siyahailatua
Editor
Mitra Tarigan
Rabu, 25 Maret 2020 05:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai imbauan terkait merebaknya virus corona harus kita patuhi. Salah satu diantaranya adalah pesan dari Ikatan Psikolog Klinis (IPK) untuk menunda konsultasi dengan psikolog selama wabah virus corona alias Covid-19.
Lalu, apa hubungannya konsultasi ke psikolog dengan risiko infeksi virus corona? Anggota IPK Jawa Tengah, Nana Gerhana mengatakan bahwa sebagian besar konsultasi psikolog umumnya dikerjakan di rumah sakit.
Sayangnya, rumah sakit menjadi salah satu tempat yang berisiko besar untuk penyebaran dan terpaparnya orang dengan virus. “Seperti imbauan dari tenaga kesehatan dan pemerintah, menunda kunjungan ke tempat berisiko harus dilakukan, termasuk juga berkonsultasi ke psikolog di rumah sakit,” katanya saat dihubungi Tempo.co pada Selasa, 24 Maret 2020.
Tak heran, beberapa kebijakan pun bisa diterapkan bagi pasien yang tetap membutuhkan konsultasi. Bagi pasien lama yang memang memiliki sesi terapi rutin, Nana mengatakan bahwa ini bisa dilakukan secara virtual. “Misalnya virtual meeting, videocall dan chat dengan psikolog yang biasa menangani,” katanya.
Sedangkan bagi pasien baru dan memiliki kebutuhan mendesak, misalnya sudah tidak bisa tidur selama tiga hari, cemas berlebihan ditandai dengan debar jantung, sakit kepala, keringat dingin, atau bahkan ada keinginan bunuh diri maka dapat lebih dahulu menghubungi orang terdekat. “Kalau tidak memungkinkan, bisa lewat hotline psikolog yang dapat ditemukan di beberapa klinik agar diatur menurut kebijakan masing-masing psikolog,” katanya.
Adapun cara-cara mandiri yang bisa diterapkan sebelum meminta pertolongan psikolog saat ada di rumah. Nana mengatakan bahwa pasien bisa melakukan self-healing atau kesembuhan sendiri dengan relaksasi. “Bisa juga dengan terus memikirkan hal-hal yang positif,” katanya.