Alasan Tidak Dianjurkan Membuat Hand Sanitizer Sendiri

Kamis, 26 Maret 2020 07:00 WIB

Pelajar menunjukkan cairan antiseptik atau hand sanitizer yang selesai dibuat di Laboratorium SMK ISFI, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu 18 Maret 2020. Siswa SMK ISFI Banjarmasin memproduksi cairan antiseptik pembersih tangan sebagai antisipasi untuk mencegah penyebaran COVID-19 yang dijual seharga Rp20 ribu per botol ukuran 20 mililiter dan Rp25 ribu per botol ukuran 100 mililiter. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S

TEMPO.CO, Jakarta - Permintaan hand sanitizer yang tinggi saat wabah virus corona membuat kelangkaan produk. Akibatnya, banyak orang memilih untuk membuat hand sanitizer sendiri.

Dengan berbagai informasi di media sosial tentang bahan dan cara membuatnya, kini masyarakat pun menjadi lebih mandiri dalam hal kepemilikan hand sanitizer. Sayangnya, pembuatan hand sanitizer sangat tidak disarankan oleh banyak dokter.

Ahli penyakit menular dari Universitas Columbia di New York, Amerika Serikat, Stephen Morse menjelaskan bahwa campuran untuk membuat hand sanitizer harus tepat.

“Sanitizer berbasis alkohol harus mengandung setidaknya 60 persen etanol dan 70 persen isopropanol,” katanya, seperti dilansir dari situs Health Line.

Takaran dan tempat untuk mengaduk senyawa kimia juga harus disesuaikan sebab akan berpengaruh pada hasil akhir dari hand sanitizer.

Advertising
Advertising

“Apabila Anda membuatnya terlalu encer, virus tidak akan mati terbunuh. Tapi kalau terlalu pekat, ini bisa memberikan sensasi terbakar hingga pengelupasan kulit tangan,” ungkapnya.

Tenaga medis dari London Hygiene and Tropical Medicine, Sally Bloomfield, juga mengatakan memborong barang dan alat pembuat hand sanitizer membuat keduanya menjadi langka dicari. Akibatnya, kerja tim medis di rumah sakit yang membutuhkan menjadi terhambat.

“Alkohol sangat penting bagi rumah sakit. Kami membutuhkannya untuk setiap tindakan medis, terlebih untuk mengatasi iritasi yang bisa menghambat penyembuhan luka. Jangan lagi membuat hand sanitizer sendiri,” ujarnya, seperti dilansir dari situs Cnet.

Sebagai alternatif, Bloomfield pun lebih mengimbau masyarakat untuk mencuci tangan saja sebab mencuci tangan adalah pilihan nomor satu untuk merontokkan segala virus dan bakteri.

“Tidak ada yang bisa mengalahkan kemampuan air bersih dan cairan dalam membunuh kuman, termasuk hand sanitizer. Daripada berburu hand sanitizer, lebih baik membiasakan diri mencuci tangan,” tegasnya.

Berita terkait

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

8 hari lalu

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya

Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

20 hari lalu

Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

Hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau flu Singapura yang menyerang selama libur Lebaran 2024 sebabkan komplikasi penyakit lain. Ini pencegahannya

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

51 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

51 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

56 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UI Bagi Saran Cegah Diare pada Anak di Musim Hujan

11 Februari 2024

Guru Besar UI Bagi Saran Cegah Diare pada Anak di Musim Hujan

Pakar kesehatan anak menyebutkan orang mudah terkena diare karena lingkungan yang kotor serta buruknya kebersihan individu.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.

Baca Selengkapnya

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

6 Januari 2024

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

Kendati Covid-19 tidak lagi berstatus pandemi jadi endemi Covid-19, tapi masyarakat diimbau agar tetap waspada. Ini istilah saat Covid-19 mewabah.

Baca Selengkapnya

Tips Tetap Sehat di Musim Penyakit seperti Sekarang

18 Desember 2023

Tips Tetap Sehat di Musim Penyakit seperti Sekarang

Menjelang masa liburan dan banyak orang akan bepergian, baik liburan atau mengunjungi sanak saudara. Jangan sampai menyebarkan penyakit ke mana-mana.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

16 Desember 2023

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

Kementerian Kesehatan Singapura meminta warganya kembali menggunakan masker di tempat-tempat ramai seiring meningkatnya kasus COVID-19.

Baca Selengkapnya