Sebab Angka Kematian COVID-19 di Indonesia di Atas Rata-rata

Selasa, 31 Maret 2020 17:00 WIB

Suasana pemakaman jenazah pasien virus Corona di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Senin, 30 Maret 2020. Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto per Senin (30/3) pukul 12.00 WIB menyatakan jumlah pasien positif COVID-19 di Indonesia telah mencapai 1.414 kasus. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Apabila kita meninjau tentang jumlah kematian akibat virus corona di Indonesia, persentasenya jauh lebih besar dari rata-rata dunia. Sebagai perbandingan, pasien meninggal di Indonesia mencapai 8 persen, sedangkan di dunia hanya 1-2 persen saja.

Lalu, mengapa angka kematian di Indonesia jauh lebih besar dari rata-rata? Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung dari Kementerian Kesehatan, Wiendra Waworuntu, pun angkat bicara. Pertama, ia menjelaskan bahwa pasien umumnya meninggal akibat penyakit penyerta sebelumnya.

Penyakit yang dimaksudkan Wiendra itu termasuk degeneratif, seperti diabetes dan hipertensi. Ia menegaskan orang dengan kondisi kronis ini memang bisa memperburuk kondisi tubuh.

“Dari semua pasien, kebanyakan memiliki riwayat penyakit terdahulu. Jadi, ini juga yang mempengaruhi angka kematian yang tinggi,” jelasnya dalam telekonferensi di Jakarta, pekan lalu.

Menambahkan pernyataan Wiendra, pengajar senior di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Pandu Riono, juga menegaskan bahwa pengecekan terhadap seluruh masyarakat belum sepenuhnya terlaksana. Itu berarti angka orang yang terinfeksi pun ikut minim.

Advertising
Advertising

“Dari yang sudah ketahuan, kebetulan ada penyakit penyerta jadi mempengaruhi persentase yang tinggi juga,” ujarnya.

Meski begitu, Indonesia kini telah mempersiapkan diri untuk meminimalkan angka kematian akibat COVID-19. Wiendra mengatakan Kementerian Kesehatan berusaha menginstruksikan pengecekan virus dengan skala masyarakat yang lebih besar.

“Kami juga sudah membuka semakin banyak rumah sakit rujukan agar pasien corona yang dinyatakan positif bisa mendapatkan perawatan hingga sembuh,” katanya.

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

4 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

21 jam lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

1 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

5 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

8 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

8 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

15 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

16 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

19 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

19 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya