Bekerja dari Rumah, Ingat Tetap Pakai Tabir Surya
Reporter
Antara
Editor
Yayuk Widiyarti
Selasa, 31 Maret 2020 16:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian besar orang beranggapan tidak perlu menggunakan tabir surya bila tidak sedang berkegiatan di luar rumah. Apalagi pada krisis virus corona ini, setiap orang diminta hanya untuk bekerja dari rumah.
Padahal, tabir surya tetap harus dipakai meskipun sedang melakukan isolasi mandiri di dalam rumah. Berikut penjelasan dari para dermatolog.
"Ini adalah miskonsepsi umum, tidak perlu mengenakan tabir surya saat berada di dalam ruangan," ujar dermatolog Joyce Park kepada Allure.
Park menjelaskan kaca jendela pada umumnya dapat menahan sinar UVB, namun tidak dengan sinar UVA yang dapat menembus lebih jauh daripada sinar UVB.
"UVA berkontribusi pada penuaan dini di kulit seperti bercak hitam dan keriput. Selain itu, UVA juga dapat meningkatkan potensi kanker kulit," jelas Park.
Oleh sebab itu, Park merekomendasikan tabir surya yang dilengkapi dengan SPF meskipun sedang berada di dalam ruangan. Apalagi bila lebih sering duduk di samping jendela dengan ruangan yang dipenuhi sinar matahari.
Hal serupa juga dinyatakan oleh ahli dermatologi dari Mount Sinai Hospital di New York, Amerika Serikat, Joshua Zeichner.
"Tabir surya tetap diperlukan meskipun Anda berada di dalam ruangan. Bila duduk di dekat jendela, sebenarnya Anda sama seperti berada di luar ruangan, terpapar sinar UVA yang menjadi penyebab utama penuaan dini dan kanker kulit," kata Zeichner.
Dalam penggunaannya, tabir surya tetap harus dikenakan setiap 2-3 jam sekali. Lantas, bagaimana bila produk tata rias seperti alas bedak yang digunakan sudah mengandung SPF?
Menurut Hadley King, salah seorang dermatolog di New York, bila produk tata rias yang dikenakan sudah mengandung SPF berspektrum 30 (SPF 30), maka itu sudah cukup.
"Namun, jangan lupa oleskan tabir surya di area terpapar sinar matahari lain, seperti leher ataupun tangan karena bahaya dari sinar ultra violet," ujar King.