Tips Mengatur Keuangan Rumah Tangga saat Wabah COVID-19

Reporter

Swa.co.id

Kamis, 2 April 2020 11:35 WIB

Ilustrasi keuangan. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Wabah COVID-19, membuat pemerintah mengimbau masyarakat untuk menerapkan social distancing. Salah satunya dengan menghindari aktivitas di luar rumah.

Bekerja dari rumah atau Work from Home (WFH) pun dijadikan opsi. Namun, penerapan tersebut dapat berdampak langsung pada keuangan rumah tangga.

"Tinggal #dirumahaja memunculkan permasalahan baru. Yang terdepan adalah membengkaknya pengeluaran rumah tangga," jelas Krizia Maulana, Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI).

Ia menambahkan bahwa pengeluaran ekstra pasti terjadi seiring meningkatnya aktivitas di rumah saja. Contohnya pada biaya kuota internet hingga kebutuhan suplemen atau vitamin.

Krizia menjelaskan saat seperti inilah dana darurat digunakan. Dana tersebut yang kemudian digunakan untuk menutupi pengeluaran ekstra. Bila tidak memiliki dana darurat, Krizia tidak menyarankan menggunakan dana atau pos masa depan yang juga disiapkan.

Advertising
Advertising

"Janganlah mengambil dari pos masa depan yang sudah kita siapkan. Yang bisa kita lakukan adalah mereview pengeluaran, apa saja pos-pos yang bisa dialihkan untuk menutupi pengeluaran ekstra," lanjutnya.

Langkah pertama yang butuh dilakukan adalah membuat daftar pengeluaran rutin per bulan. Daftar tersebut digunakan untuk mengetahui pos-pos mana yang bisa kita stop dan dialihkan untuk menutupi pengeluaran ekstra.

Contohnya anggaran transportasi dan pos gaya hidup, seperti untuk nonton bioskop atau liburan. Pos tersebut tentu dapat dialihkan karena tidak akan digunakan selama menerapkan social distancing dan WFH.

Langkah kedua adalah menahan nafsu belanja. Ketakutan akan berkurangnya pasokan makanan menyebabkan ada segelintir masyarakat yang melakukan panic buying. Padahal, pemerintah sudah memastikan pasokan makanan dan kebutuhan rumah tangga tetap aman. Sikap yang tepat adalah jangan panik dan bijak berbelanja sesuai kebutuhan, termasuk ketika berbelanja online.

Langkah ketiga adalah tetap berinvestasi. Ketika mengatur keuangan rumah tangga untuk menutupi pengeluaran ekstra di tengah pandemi, kita bisa mengurangi sedikit porsi investasi. Namun, setelah masa penyesuaian berakhir dan sudah bisa menutupi pengeluaran ekstra tersebut, sesuaikan kembali porsi investasinya. Jika memungkinkan menambah porsi lebih untuk dana darurat.

"Kondisi saat ini menyadarkan kita betapa pentingnya memiliki dana darurat," ungkap Krizia.

Ia berharap agar masyarakat Indonesia lebih bijak dalam mengatur keuangan rumah tangga di tengah pandemi.

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

23 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persoalan yang Bisa Muncul Akibat Menikah karena Dijodohkan

1 hari lalu

Persoalan yang Bisa Muncul Akibat Menikah karena Dijodohkan

Perjodohan memang tak selalu berjalan mulus apalagi bila tanpa cinta. Berikut beberapa persoalan yang bisa muncul bila menikah karena dijodohkan.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

2 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

2 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

2 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

2 hari lalu

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

4 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

4 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

4 hari lalu

OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

OJK memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya