Belanja Makanan saat Wabah COVID-19, Ini yang Harus Dilakukan

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 7 April 2020 12:25 WIB

Keranjang belanja milik warga yang dipenuhi bahan makanan di sebuah supermarket di Doha, Qatar, 5 Juni 2017. Ketujuh negara memutus hubungan diplomatiknya setelah menuduh Qatar mendukung milisi teroris, termasuk Al-Ikhwan al-Muslimun, ISIS, Houthi, dan Al-Qaeda. (Doha News via AP)

TEMPO.CO, Jakarta - Mengambil tindakan pencegahan terhadap bahan makanan setidaknya membantu menurunkan peluang terkena virus corona. Apalagi, penularan virus corona atau COVID-19 terbilang cepat sebab virus ini bisa hidup beberapa jam, bahkan beberapa hari di permukaan.

Sebuah studi di New England Journal of Medicine baru-baru ini menemukan bahwa virus corona terdeteksi hidup pada plastik dan besi stainless hingga 72 jam, dan pada kardus hingga 24 jam.

Tentu, hal ini menjadi kekhawatiran ketika harus belanja bahan makanan yang biasanya terbungkus atau membawanya dengan plastik dan kardus. Berikut tips menjaga bahan makanan yang dibeli tetap terbebas dari virus corona, dilansir dari Healthline.com.

Bersihkan barang belanjaan yang dibeli
Elizabeth L. Andress, seorang profesor makanan dan nutrisi di Universitas Georgia, Amerika Serikat, mengatakan setidaknya Anda harus mencuci tangan setelah membongkar dan menyimpan bahan makanan. Jika khawatir tentang kemungkinan kontaminasi pada bahan makanan, Anda bisa mencucinya.

"Beberapa orang mungkin memilih untuk mencuci kaleng dan kotak makanan sebelum menyimpannya untuk mengurangi kemungkinan konten virus," ujarnya.

Advertising
Advertising

Anda juga bisa membuang kemasan sekali pakai. Setelah selesai, Andress menyarankan mencuci meja atau permukaan lain yang tersentuh bahan makanan atau tas belanjaan yang dibawa sebelumnya. Jangan lupa mencuci tangan setelah itu.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyarankan jika menggunakan tas kain untuk membawa barang belanjaan, cuci dengan sabun di mesin dan keringkan sebelum digunakan kembali.

Bersihkan makanan seperti ahli bedah
Dr. Jeffrey Van Wingen, seorang dokter keluarga yang berpraktik di Grand Rapids, Michigan, mengatakan salah satu pilihan adalah meninggalkan barang belanjaan di garasi atau teras selama setidaknya 72 jam untuk memastikan virus tidak hidup lagi di permukaan. Namun hal ini tentu tidak bisa dilakukan oleh sebagian orang.

Oleh karena itu, bagi yang ingin menerapkan teknik steril, Van Wingen menyarankan untuk membersihkannya dulu di luar rumah. Semua kemasan bisa disemprotkan disinfektan sebelum disimpan. Atau, buang kemasan dan pindahkan ke dalam wadah bersih. Untuk buah-buahan dan sayuran, Van Wingen menyarankan agar digosok dengan sabun dan bilas dengan air sampai sabun hilang.

Berita terkait

Wisatawan Indonesia Paling Senang Belanja di Singapura

1 hari lalu

Wisatawan Indonesia Paling Senang Belanja di Singapura

Singapura telah menerima lebih dari 664 ribu pengunjung Indonesia. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 33,8 persen dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

9 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

13 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya