4 Fakta Ketahanan Virus Corona yang Perlu Anda Tahu

Reporter

Bisnis.com

Jumat, 24 April 2020 21:56 WIB

Ilustrasi virus (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang yang kini rutin berjemur di pagi hari dengan maksud meningkatkan daya tahan tubuh dengan menyerap vitamin D. Imbauan kepada masyarakat agar berjemur di bawah sinar matahari untuk mencegah penularan virus corona penyebab COVID-19 memang terbukti manjur.

Hasil penelitian Departemen Keamanaan Negara (DHS) Amerika Serikat bekerja sama dengan Pusat Pengendalian Penyakit (CDC), lembaga federal lain, dan pakar kesehatan menunjukkan bahwa secara umum kelangsungan hidup virus corona cenderung lebih tinggi pada suhu yang lebih rendah. Berikut perincian fakta ketahanan SARS-CoV-2 pada berbagai lingkungan atau kondisi berdasarkan hasil penelitian DHS.

Pertama, COVID-19 dapat bertahan pada permukaan selama minimal tiga hari dan pada permukaan masker bedah hingga tujuh hari tergantung kondisi. Sedangkan di udara bebas atau aerosol, virus corona bisa bertahan selama beberapa jam.

Kedua, virus corona dapat bertahan pada permukaan plastik dan logam antara tiga hari dalam suhu 21-23 derajat Celcius dan kelembapan udara (relative humidity/RH) 40 persen dan tujuh hari dengan suhu 22 derajat Celcius dan RH 65 persen.

Ketiga, virus corona lemah terhadap suhu panas (70 derajat Celcius), sebaliknya dapat bertahan selama setidaknya dua minggu pada suhu dingin (4 derajat Celcius). Keempat, di udara bebas, virus corona bisa bertahan hingga 2,7 jam.

Advertising
Advertising

Jika dibandingkan dengan jenis virus corona lain, yakni SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome), MHV (Mouse Hepatitis Virus), kedua virus ini dapat bertahan pada permukaan yang tidak berpori hingga 9-10 hari dan permukaan berpori hingga 3-5 hari di lingkungan bersuhu 20-25 derajat Celcius dengan RH 40-50 persen.

Kemudian, SARS dapat bertahan dengan infektivitas jejak hingga 28 hari pada suhu dingin (4 derajat Celcius) di permukaan benda. Pada permukaan berpori, termasuk kertas dan kain katun, SARS bertahan dengan waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan permukaan yang tidak berpori.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

8 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

14 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

17 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

15 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya