Pandemi Virus Corona, Jangan Lupa Siapkan Dana Darurat

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 28 April 2020 11:00 WIB

Ilustrasi perencanaan keuangan. Ploomy.com

TEMPO.CO, Jakarta - Tidak hanya merenggut nyawa, virus corona juga merenggut banyak pekerjaan orang dan membuat perekonomian Indonesia goyah. Imbauan #dirumahaja dari pemerintah untuk menekan penyebaran virus ternyata membuat efek negatif kepada pelaku usaha.

Pusat perbelanjaan atau mal, bisnis perhotelan dan pariwisata, maskapai penerbangan, hingga UMKM dan pedagang kecil sepi. Pesanan ojek dan taksi online tak seramai biasa.

Kondisi ini membuat banyak orang stres. Ancaman bisnis akan benar-benar gulung tikar terkena PHK atau dirumahkan tanpa mengantongi gaji sepeserpun juga menjadi kecemasan banyak orang. Dalam situasi suram seperti sekarang, tidak bisa dipungkiri kalau dana darurat menjadi sangat penting.

Beruntunglah yang sudah punya cadangan uang sehingga tidak perlu pinjam cepat untuk menyambung hidup di kemudian hari. Tapi, tidak ada yang tahu, kapan situasi ini akan berakhir. Selagi masih ada wabah corona, risiko tetap ada.

Jadi, jangan sepelekan hal ini, karena banyak sekali manfaat untuk kelangsungan hidup seseorang. Apa saja manfaat tersebut? Mari simak ulasan berikut.

Advertising
Advertising

Tidak perlu khawatir jika sakit
Walaupun ada asuransi kesehatan dari perusahaan atau memiliki asuransi sendiri, terkadang perusahaan asuransi kesehatan tidak menanggung penuh biaya pengobatan dan perawatan atau menggunakan sistem reimburse, sehingga Anda perlu merogoh kocek sendiri tanpa perlu meminjam dari pihak mana pun. Bila memiliki dana darurat, tidak perlu mengkhawatirkan keuangan bila sewaktu-waktu menderita sakit.

Punya dana cadangan bila di-PHK
Apabila Anda termasuk yang terkena PHK atau tidak bisa bekerja ketika wabah ini berlangsung, dana darurat bisa jadi penolong, tentunya untuk membiayai hidup selama beberapa bulan ke depan selagi belum mendapatkan pekerjaan. Contohnya untuk memenuhi kebutuhan pokok, seperti bayar sewa rumah, tagihan listrik dan air, biaya makan dan kesehatan, serta lain sebagainya.

Menstabilkan dana tunai dalam keadaan apa pun
Tidak hanya di-PHK dan ketika sakit, dana darurat juga berperan penting untuk menjaga dana tunai tetap stabil. Bila membutuhkan dana yang nominalnya sedikit, seperti membeli bahan makanan, vitamin, dan alat kesehatan lebih banyak karena musibah virus corona, memperbaiki kendaraan rusak, hingga musibah banjir atau kebakaran yang bisa menghabiskan aset, dana darurat menjadi pahlawan keuangan tanpa perlu menghabiskan seluruh pendapatan atau meminjam kepada keluarga.

Tidak punya dana darurat saat keadaan gawat, pakai cara ini
Buat yang masih bekerja dan mendapat penghasilan, mari sisihkan uang untuk dana darurat untuk kejadian yang tidak diinginkan di kemudian hari. Walaupun tidak ada persentase atau hitungan pasti yang menentukan besarnya dana darurat, setidaknya kumpulkan uang sebesar tiga bulan pengeluaran.

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Melemah pada Sesi Pertama Perdagangan Hari Ini, Indeks Sektor Keuangan Turun Paling Dalam

15 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Melemah pada Sesi Pertama Perdagangan Hari Ini, Indeks Sektor Keuangan Turun Paling Dalam

Samuel Sekuritas Indonesia menyebut IHSG masih kembali melemah pada sesi pertama hari ini. Sempat naik cukup tinggi di awal sesi, tapi ditutup melemah

Baca Selengkapnya

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

1 hari lalu

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

Kemenkes minta jemaah haji mewaspadai virus MERS-CoV pada musim haji. Berikut gejalanya dan risiko terinfeksi virus ini.

Baca Selengkapnya

5 Tips Pengelolaan Keuangan untuk Pasangan Long Distance Marriage

5 hari lalu

5 Tips Pengelolaan Keuangan untuk Pasangan Long Distance Marriage

Long Distance Marriage semakin banyak dialami pasangan suami istri di Indonesia. Simak 5 tips pengelolaan keuangan keluarga.

Baca Selengkapnya

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

6 hari lalu

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

Satgas PASTI menutup aktivitas 915 entitas keuangan ilegal, yang terdiri 19 investasi ilegal dan dan 896 pinjol ilegal selama 1 Januari-30 April 2024.

Baca Selengkapnya

OJK Tambah Kriteria Konglomerasi Keuangan di Rancangan Peraturan OJK yang Baru

6 hari lalu

OJK Tambah Kriteria Konglomerasi Keuangan di Rancangan Peraturan OJK yang Baru

Dalam Rancangan Peraturan OJK yang baru, total aset konglomerasi keuangan paling sedikit Rp 20 triliun sampai dengan kurang dari Rp 100 triliun.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Meraih Peringkat BBB, Apa Artinya? Ini Skala Peringkat dari Fitch Ratings

9 hari lalu

Bank Mandiri Meraih Peringkat BBB, Apa Artinya? Ini Skala Peringkat dari Fitch Ratings

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk meraih kenaikan peringkat menjadi BBB dai Fitch Rating. Tak hanya BBB, terdapat jenis peringkat lain.

Baca Selengkapnya

Izin Usaha TaniFund Dicabut, Ini Profil Bisnisnya

10 hari lalu

Izin Usaha TaniFund Dicabut, Ini Profil Bisnisnya

Mendapat lisensi resmi dari OJK pada 2021, izin operasi TaniFund akhirnya dicabut OJK akibat gagal bayar.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

17 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

20 hari lalu

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

25 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya