Sebab Pasien Sembuh COVID-19 Bisa Kembali Terinfeksi Virus Corona

Reporter

Antara

Rabu, 29 April 2020 20:35 WIB

Ilustrasi vaksin COVID-19 atau virus corona. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, Jakarta - Kejadian munculnya pasien sembuh COVID-19 yang terinfeksi virus corona kembali terjadi di Jepang. Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Subandrio, mengatakan pasien sembuh COVID-19 bisa saja kembali terinfeksi kembali virus corona jika kekebalan tubuh tidak cukup melawan.

"Terkena lagi tetap mungkin kalau dia tidak membangkitkan kekebalan yang cukup," kata Amin.

Dia menuturkan pada umumnya orang-orang yang sembuh dari COVID-19 akan punya antibodi untuk melawan penyakit itu. Namun, ada beberapa orang yang antibodinya tidak cukup tinggi untuk memproteksi tubuhnya sehingga bisa terjadi reinfeksi.

Reinfeksi bisa saja terjadi karena terkena paparan virus yang banyak dan pada saat itu. "Kalau antibodinya cukup tinggi bisa seumur hidup dia terlindungi tapi pada orang-orang yang low responder, produksi antibodinya tidak terlalu tinggi," ujar Amin.

Pasien sembuh COVID-19 harus tetap menjaga daya tahan tubuh kuat dan melakukan pencegahan penularan COVID-19, termasuk menjaga jarak sosial. Amin menuturkan respon imun setiap orang berbeda-beda.

Advertising
Advertising

"Sama-sama kena kuman yang sama tapi respons antibodinya beda-beda," ujarnya.

Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi respons antibodi orang berbeda-beda, yakni faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup. Faktor-faktor itu bisa mempengaruhi respons imun seseorang terhadap penyakit.

Amin menuturkan sebagian besar pasien COVID-19 sembuh saat ini karena kekebalan tubuh. Mereka sembuh bukan karena antivirus. COVID-19 bukan menjadi penyebab tunggal pasien COVID-19 meninggal tapi karena adanya penyakit penyerta lain dan kekebalan tubuh yang menurun.

"Yang sakit berat pun kalau ada kelainan organ yang lain itu diperbaiki dulu, kalau itu sudah bagus otomatis kekebalannya akan kembali sendiri. Tapi kalau penyakit komplikasinya itu, yang organ-organ lainnya belum bisa diatasi, kita tidak bisa mengandalkan kekebalan untuk mengatasi virus karena kekebalannya akan rendah," ujar Amin.

Jika terinfeksi COVID-19, seseorang dengan penyakit penyerta lain, seperti diabetes, gagal ginjal, dan darah tinggi akan dengan mudah jatuh pada kondisi yang memburuk.

"Orang-orang yang sudah punya penyakit sebelumnya itu akan lebih rentan, lebih mudah untuk jatuh pada keadaan berat," tuturnya.

Berita terkait

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

9 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

2 hari lalu

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

14 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

20 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

21 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya