Jaga Produktivitas Kerja kala Pandemi COVID-19, Ini Kata Psikolog

Reporter

Swa.co.id

Kamis, 30 April 2020 11:53 WIB

Ilustrasi produktivitas pekerja.

TEMPO.CO, Jakarta - Menjaga kondisi karyawan tetap produktif saat pandemi COVID-19 memang tidak mudah. Sebagian perusahaan sudah menerapkan bekerja dari rumah dan sebagian industri masih memberlakukan karyawan datang ke ke tempat kerja.

Psikolog Rosdiana Setyaningrum, menegaskan penting menjaga kesehatan jiwa dan ketenangan pikiran dalam membentuk pribadi yang sehat fisik dan mental untuk menjaga produktivitas kerja. Menurut Rosdiana, kita akan memasuki situasi a new normal, hal yang sebelumnya tidak biasa kini menjadi hal sehari-hari kita temui.

“Tinggal di rumah 24 jam, bekerja dan sekolah dari rumah, bertemu orang yang sama terus menerus, atau di beberapa keluarga bahkan harus diam di ruangan yang tidak terlalu luas, perubahan ini dan menjalankan kebiasaan baru berpotensi menimbulkan kejenuhan bahkan stres yang akan sangat mempengaruhi imunitas tubuh,” tuturnya.

Ia menyarankan cara terbaik untuk menghindari stres dengan mencari cara untuk menikmati kebiasaan baru ini dan mengubah cara berpikir. Banyaknya waktu bersama keluarga di rumah dapat disiasati dengan membuat aturan permainan baru dan disepakati bersama, melakukan apa yang disukai secara individual, dan memilih kegiatan yang dapat dikerjakan bersama sehingga orang tua tidak stres dan anak-anak senang berada di dekat orang tua.

Rosdiana menyarankan empat cara yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk menghindari stres, membentuk ikatan antara anggota keluarga, dan membangun kebahagiaan di rumah, yaitu mengajarkan anak untuk mandiri agar pekerjaan orang tua dapat terbantu, melakukan komunikasi dua arah yang terbuka antaranggota keluarga, mengurangi penggunaan gawai, dan biarkan anak bercerita dan ini akan membantu melatih kemampuannya menyampaikan gagasan.

Advertising
Advertising

Selain itu, melakukan dan membangun kebiasaan baik bersama, seperti makan makanan bergizi dan rutin minum susu hingga memasak atau membersihkan rumah, membiasakan kedisiplinan dengan aturan bersama yang harus diikuti oleh orang tua dan anak-anak. Boleh juga ditambahkan apresiasi dan konsekuensi yang harus dibicarakan bersama terlebih dulu.

Ia mencontohkan tingkah laku empati dan senang berbagi dengan beramal atau berdonasi untuk membantu anak-anak untuk lebih mensyukuri apa yang dimiliki. Rasa bahagia yang hadir di tengah keluarga adalah permulaan yang sangat baik untuk membangun keluarga kuat Indonesia.

Ketua Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan (PKGK) FKM Universitas Indonesia, Ir. Ahmad Syafiq, mengingatkan untuk tidak lupa menjaga kondisi tubuh tetap optimal, dibutuhkan imunitas yang tangguh untuk dapat mendukung tubuh beradaptasi dengan berbagai macam virus dan penyakit melalui asupan yang baik, apakah itu vitamin maupun protein.

Berita terkait

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

7 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

10 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

21 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

1 hari lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

4 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

4 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

4 hari lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya