3 Fakta Tentang Benzo, Psikotropika yang Dipakai Roy Kiyoshi

Sabtu, 9 Mei 2020 22:30 WIB

Roy Kiyoshi. Instagram/@roykiyoshi

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus narkoba kembali menjerat figur publik Tanah Air. Kali ini datangnya dari pembawa acara dan peramal Roy Kiyoshi. Ia diamankan oleh pihak kepolisian pada Kamis, 7 Mei 2020, setelah terbukti menggunakan psikotropika jenis benzodiazepine.

Melansir dari situs Medical News Today, benzodiazepine atau benzo umumnya digunakan untuk mengobati berbagai kondisi, termasuk kecemasan dan insomnia. Sayangnya, sedikit orang yang menyalahgunakannya bak narkoba.

Situs Drug Abuse mengatakan pemakaian yang tidak sesuai anjuran dokter bisa menyebabkan ketergantungan. Mengenal fakta-fakta terkait ketergantungan benzodiazepine pada tubuh, berikut tiga penjelasan di antaranya.

Ketergantung gampang, melepasnya susah
Para peneliti menemukan bahwa benzo memiliki kandungan kimiawi yang mudah membuat orang ketergantungan. Bahkan, dalam waktu yang singkat, yakni kurang dari enam bulan, penggunanya tidak akan bisa dilepas dan ditolerir lagi.

Begitu pula untuk melepas ketergantungan, para ahli mengatakan amat sulit, terlebih dengan berbagai gejala yang akan ditimbulkan, seperti panik, nyeri otot, sakit kepala, mual, dan berkeringat. Tentu untuk mengatasinya diperlukan pemakaian kembali sehingga siklus penggunaannya akan terus berputar.

Advertising
Advertising

Dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif dan meningkatkan risiko Alzheimer
Para ahli telah melakukan penelitian antara penggunaan benzo dan defisiensi kognitif. Rupanya, ditemukan orang yang berusia 60 tahun ke atas memiliki risiko sangat tinggi untuk mengalami gangguan fungsi kognitif. Beberapa di antaranya bahkan mengalami demensia.

Selain masalah fungsi kognitif, pengguna benzo juga berisiko tinggi terjangkit Alzheimer. Hal ini dibuktikan dari penelitian yang menunjukkan kemungkinan Alzheimer naik hingga 84 persen bagi mereka yang sudah mengkonsumsi benzo selama enam bulan atau lebih.

Kemungkinan kematian dini lebih tinggi
Benzodiazepine juga bisa membunuh para penggunanya. Hal ini sudah diuji dengan meneliti lebih dari 100.000 catatan medis para peserta. Adapun, para peneliti menemukan bahwa benzo dikaitkan dengan jumlah terbesar kematian dini di antara semua obat resep yang diuji.

Hasil penelitian menyatakan secara statistik peluang signifikan kematian dini terjadi dua kali lipat dengan resep benzo. Mengingat kekhawatiran serius seputar benzo, penting untuk mempertimbangkan dengan cermat semua kebutuhan kesehatan serta tujuan jangka pendek dan jangka panjang, dengan profesional perawatan berlisensi sebelum menggunakannya.

Berita terkait

Selebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya

5 hari lalu

Selebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya

Polisi tangkap selebritas Rio Reifan kelima kalinya dalam kasus narkoba. Berikut beberapa artis lain yang berkali-kali terjerat barang haram itu.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Lima Kali Ditangkap karena Narkoba, Polisi: Dia Masih Bilang Khilaf

6 hari lalu

Rio Reifan Lima Kali Ditangkap karena Narkoba, Polisi: Dia Masih Bilang Khilaf

Polisi menyita sejumlah barang bukti dari rumah Rio Reifan berupa narkoba jenis sabu, ekstasi dan obat keras.

Baca Selengkapnya

Idap Tumor Usus, Mpok Atiek Pilih Pengobatan Alternatif karena Trauma Ibu Meninggal

2 Februari 2024

Idap Tumor Usus, Mpok Atiek Pilih Pengobatan Alternatif karena Trauma Ibu Meninggal

Mpok Atiek menjalani pengobatan alternatif selama 6 bulan dan begini kondisinya sekarang.

Baca Selengkapnya

Obat Keras Bukan Obat Terlarang yang Dikonsumsi Nafa Urbach, Bagaimana Ketentuan Penggunaannya?

2 Desember 2023

Obat Keras Bukan Obat Terlarang yang Dikonsumsi Nafa Urbach, Bagaimana Ketentuan Penggunaannya?

Nafa Urbach klarifikasi tak gunakan obat terlarang, tapi mengakui mengonsumsi obat keras yang dijual bebas tanpa resep dokter. Bagaimana ketentuannya?

Baca Selengkapnya

2 Tahun Bisnis Online, Perempuan Ini Ternyata Bandar Psikotropika dan Obat Keras Ilegal

24 Oktober 2023

2 Tahun Bisnis Online, Perempuan Ini Ternyata Bandar Psikotropika dan Obat Keras Ilegal

Polisi menangkap perempuan tersangka pengedar sekaligus bandar psikotropika atau obat keras yang ilegal di Kota Bogor. Pasarnya, anak-anak.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Bedakan Obat Bebas dan Obat Keras, Perhatikan Tanda Ini

26 Agustus 2023

Begini Cara Bedakan Obat Bebas dan Obat Keras, Perhatikan Tanda Ini

Ketahui perbedaan obat bebas dan obat keras, antara lain dengan memperhatikan tanda atau simbol pada kemasannya. Inni penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Cerita BEM Unpas Bandung Telusuri Obat Keras Tramadol dari Warung Depan Kampus

3 Agustus 2023

Cerita BEM Unpas Bandung Telusuri Obat Keras Tramadol dari Warung Depan Kampus

Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Pasundan atau BEM Unpas Bandung resah oleh transaksi obat keras Tramadol.

Baca Selengkapnya

Anak Pedangdut Lilis Karlina Jadi Pengedar Psikotropika, Ini Bahaya Konsumsi Zat Tersebut

17 Maret 2023

Anak Pedangdut Lilis Karlina Jadi Pengedar Psikotropika, Ini Bahaya Konsumsi Zat Tersebut

Anak pedangdut Lilis Karlina yang masih berusia 15 tahun ditangkap lantaran diduga menjadi pengedar psikotropika. Apa bahaya mengonsumsinya?

Baca Selengkapnya

Apa Sebenarnya Tugas dan Kewenangan BPOM?

1 November 2022

Apa Sebenarnya Tugas dan Kewenangan BPOM?

Kasus gagal ginjal akut anak-anak belakangan ini, membuat banyak pertanyaan mengenai apa saja tugas BPOM.

Baca Selengkapnya

Manajer BCL Ajukan Rehabilitasi Penyalahgunaan Psikotropika, Apa Jawaban Polisi?

8 Agustus 2022

Manajer BCL Ajukan Rehabilitasi Penyalahgunaan Psikotropika, Apa Jawaban Polisi?

Manajer BCL Muhammad Ikhsan Doddyansyah mengajukan rehabilitasi penyalahgunaan rehabilitasi psikotropika. Bagaimana sikap polisi?

Baca Selengkapnya