Awas, Tekanan Pekerjaan Sebabkan Gangguan Kejiwaan dan Kematian
Reporter
Bisnis.com
Editor
Yayuk Widiyarti
Rabu, 27 Mei 2020 07:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pekerjaan yang penuh tekanan berpengaruh buruk bagi kesehatan mental. Karyawan bisa stres dan menyebabkan gangguan kejiwaan serius seperti depresi dan kecemasan.
Sebuah penelitian di Universitas Indiana, Amerika Serikat, mendapat temuan serius terkait pengaruh tekanan di tempat kerja dengan kesehatan para karyawan. Menurut laporan penelitian, kombinasi dari tiga faktor, seperti stres, kendali atas pekerjaan, dan kemampuan kognitif yang rendah di tempat kerja dapat menyebabkan kemunduran kesehatan mental yang serius, meningkatkan kemungkinan depresi, hingga kematian.
"Ketika tuntutan pekerjaan lebih besar dari kontrol yang diberikan oleh pekerjaan atau kemampuan individu untuk menangani tuntutan itu, ada penurunan kesehatan mental dan dengan demikian kemungkinan peningkatan kematian," ujar Erik Gonzalez-Mule, penulis utama studi tersebut, dilansir dari Times of India.
Adapun, studi ini telah dipublikasikan dalam Journal of Applied Psychology. Mereka mempelajari data yang dikumpulkan dari 3.148 peserta yang merupakan penduduk Wisconsin, Amerika Serikat. Pengamatan yang berlangsung 20 tahun, 211 orang pesertanya meninggal.
Sementara itu, para peneliti menemukan ketika seorang karyawan memiliki kontrol lebih besar atas tanggung jawabnya di tempat kerja, bekerja di bawah tekanan namun memberikan hasil, kesehatanya lebih baik dibandingkan rekan-rekan yang kurang menikmati kebebasan dan kemampuan kognitif.
Di sisi lain, Gonzalez-Mule mengomentari terkait pekerjaan di tengah pandemi virus corona. Dia berpendapat kemungkinan Covid-19 menyebabkan lebih banyak masalah kesehatan mental. Oleh karena itu, dia berharap agar pekerjaan tidak memperburuk kondisi tersebut.
"Ini termasuk mengelola dan mungkin mengurangi tuntutan karyawan, menyadari kemampuan kognitif karyawan untuk menangani tuntutan dan memberikan kebebasan kepada karyawan," tuturnya.