Cegah Covid-19, Alkohol, Hand Sanitizer atau Tisu Antiseptik?

Sabtu, 30 Mei 2020 11:24 WIB

Seorang pengunjung mengenakan hand sanitizer sebelum bermain dan masuk ke Lucky Star Casino yang baru dibuka kembali di tengah pandemi wabah Virus Corona di El Reno, Oklahoma, AS, 20 Mei 2020. Setelah dibuka kembali, kasino menerapkan peraturan ketat seperti wajib melalui alat pindai khusus untuk mengecek tubuh dan mencuci tangan sebelum bermain, dan wajib memakai masker. REUTERS/Nick Oxford

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi Covid-19 telah memaksa masyarakat untuk mengubah pola hidup menjadi lebih bersih dan sehat. Adapun, salah satu bentuk kebersihan itu didapat dari senantiasa membersihkan tangan.

Pemakaian air mengalir dan sabun sudah tidak diragukan lagi sebab Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun sangat menganjurkannya dalam mencegah risiko penularan virus corona. Namun, bagaimana jika air dan sabun tidak ditemukan?

Berbagai perdebatan pun menanyakan efektivitas alkohol, hand sanitizer, dan tisu antiseptik. Dari ketiganya, manakah yang terbaik untuk dibawa sebagai cadangan saat air dan sabun tidak bisa didapatkan? Situs The Asian Parent Singapore pun memberikan penjelasan.

Alkohol
Alkohol adalah salah satu alat kebersihan tangan yang umum digunakan oleh banyak orang. Memang, ini disebabkan oleh kandungan antimikroba pada alkohol sehingga ampuh mendenaturasi dan mengkoagulasi protein berbagai virus dan bakteri. Sayangnya, alkohol yang digunakan terus menerus dapat menyebabkan kulit kering dan pecah-pecah. Adapun, kulit yang demikian justru rentan dimasuki mikroorganisme penyebab penyakit.

Hand sanitizer
Hand sanitizer adalah alternatif lain yang sering digunakan untuk menjaga kebersihan tangan dan juga dinilai ampuh membunuh virus dan bakteri. Keunggulannya, hand sanitizer mengandung Klorida Benzalkonium sehingga tidak mudah terbakar, juga relatif lebih baik untuk tangan karena mengandung humektan seperti gliserin dan emolien yang mencegah kulit kering.

Advertising
Advertising

Tisu antiseptik
Tisu antiseptik mengandung beberapa bahan aktif yang dapat membunuh kuman seperti Kloreksidin, povidon-iodin dan hidrogen peroksida. Beberapa produk juga mengandung alkohol yang ampuh memecah protein virus dan bakteri. Sayangnya, tisu antiseptik akan lebih efektif jika digunakan pada permukaan barang daripada tangan manusia.

Jadi, bisa disimpulkan ketiga jenis pembersihan ini memang baik untuk melawan virus dan bakteri. Namun, jika akan digunakan untuk tangan, hand sanitizer lah yang paling unggul dan cocok digunakan kapan pun selama tak ditemukan tempat mencuci tangan dengan air dan sabun.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

9 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

13 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

16 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya