New Normal di Depan Mata, Ini Saran Ikatan Dokter Indonesia

Senin, 1 Juni 2020 16:28 WIB

Personel TNI memberikan imbauan kepada pengunjung untuk tetap menjaga jarak di AEON Mall, Tangerang, Banten, Jumat 29 Mei 2020. Sejumlah aturan protokol kesehatan penyebaran COVID-19 diterapkan di pusat perbelanjaan tersebut seiring memasuki era normal baru di tengah pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Fauzan

TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah sudah menyiapkan skenario tatanan baru atau New Normal di tengah pandemi virus Covid-19 atau Corona. Pemerintah mulai melakukan pembukaan sejumlah tempat yang sebelumnya menjadi pusat keramaian dengan menerapkan protokol kesehatan. Sejumlah kegiatan ekonomi juga akan mulai dibuka.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Daeng Mohammad Faqih meminta pemerintah agar benar-benar mempertimbangkan seluruh syarat penerapan New Normal ini. Ia mengatakan, misalnya, sebaiknya New Normal dilakukan hingga kasus baru Covid-19 menyentuh angka satu persen.

Ini, menurut Daeng Mohammad Faqih, kurva penurunan jumlah pasien virus Corona di Indonesia tidak merata. “Kalau kurva sudah menurun dan pertambahan kasus kasus di bawah 1 persen, itu sudah masuk kriteria untuk New Normal. Tapi kalau masih tinggi-tingginya seperti Jawa Timur bahkan mau mencapai puncak rasanya belum," katanya dalam webinar bersama Betadine pada 1 Juni 2020.

Jika tetap ingin menerapkan New Normal, menurut Daeng Mohammad Faqih, maka sebaiknya itu juga dilakukan secara bertahap. Misalnya dari kota-kota dengan kasus terendah dahulu dan tidak serentak secara nasional. “Ada standar yang bisa diterapkan berdasarkan skala prioritas dengan pentahapan misalnya daerah mana yang masuk indikasi epidemiologis dahulu,” katanya.

Daeng Mohammad Faqih berharap agar pusat perbelanjaan tidak langsung dibuka seluruhnya. Mengingat ini akan meningkatkan risiko penyebaran virus Corona seiring dengan banyaknya orang datang ke mal. “Aktivitasnya teratur tidak sekaligus. Ini juga berlaku pada perkantoran atau pabrik yang kawasannya terpisah dengan penduduk,” katanya.

Advertising
Advertising

Terakhir, ia berharap agar masyarakat dapat selalu menjaga diri seiring dengan penyebaran Covid-19 yang belum menemukan titik terang. “Protokol kesehatan harus disiapkan agar bisa diterapkan di lingkungan kantor, tempat ibadah, atau yang lainnya," katanya.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

12 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

17 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

12 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

15 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya