Benarkah Virus Corona Melemah? Simak Tanggapan Pakar

Kamis, 4 Juni 2020 14:53 WIB

Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta -Baru-baru ini, beredar kabar yang menyatakan virus corona semakin melemah dibandingkan awal kemunculannya. Hal tersebut salah satunya diungkapkan oleh beberapa ahli di Italia.

Melansir dari situs Reuters, kepala Rumah Sakit San Raffaele di Milan di wilayah utara Lombardy, Alberto Zangrillo, misalnya mengatakan virus corona melemah ditandai dengan jumlah pasien yang menurun drastis di Italia.

“Swab yang dilakukan selama 10 hari terakhir menunjukkan viral load secara kuantitatif yang benar-benar sangat kecil dibandingkan dengan yang dilakukan sebulan atau dua bulan lalu,” katanya pada 31 Mei 2020.

Hal tersebut juga disetujui oleh kepala klinik penyakit menular di rumah sakit San Martino di kota Genoa, Matteo Bassetti. Ia menjelaskan kepada kantor berita nasional ANSA bahwa ia juga melihat virus corona melemah.

"Kekuatan yang dimiliki virus dua bulan lalu bukanlah kekuatan yang sama dengan yang dimilikinya saat ini," katanya.

Advertising
Advertising

Namun benarkah virus corona melemah? Menjawab keresahan masyarakat akan sejumlah penelitian, dokter spesialis paru di Rumah Sakit Persahabatan sekaligus tim ahli RS Rujukan Covid-19, Erlina Burhan, pun angkat bicara.

Ia menjelaskan bahwa virulensi virus corona tidak jauh berbeda dari satu negara ke negara lain, kecuali jelas jika ada strain yang berbeda. Mungkin, penurunan jumlah pasien bukan disebabkan oleh virus yang melemah melainkan karena terdapat perbedaan kesiapan negara untuk menanganinya.

“Bila dulu di awal-awal kasusnya banyak dan saat ini sudan menurun, itu lebih karena dulu banyak negara-negara yang tidak siap menghadapi wabah ini. Namun, berjalannya waktu, negara-negara dapat melakukan berbagai antisipasi dan aktivitas pencegahan sehingga rantai penularan bisa diturunkan di beberapa negara,” katanya dalam webinar bersama Soho pada 3 Juni 2020.

Untuk alasan tersebut, Erlina mengimbau agar masyarakat tidak meremehkan virus corona. “Covid-19 tidak dapat dianggap remeh karena gejala klinisnya bervariasi dari ringan sampai berat,” jelasnya

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

12 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

18 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

12 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

15 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya