Saran Ernest Prakasa untuk Stop Rasisme, Tak Cuma Ribut di Medsos

Jumat, 5 Juni 2020 12:15 WIB

Ribuan warga turun ke jalan di Paris, Prancis, memprotes tewasnya pria kulit hitam Adama Traore, 24 tahun, akibat tindakan polisi seperti pada kasus George Floyd. France24

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus kematian George Floyd yang secara garis besar merujuk pada rasisme tengah jadi sorotan. Hal tersebut pula yang terjadi di Indonesia, di mana banyak masyarakat yang menunjukkan solidaritas untuk menghentikan rasisme.

Jika dilihat, tak jarang media sosial dijadikan jembatan untuk menyuarakan pendapat terkait rasisme. Sebut saja tagar Blacklivesmatter hingga berbagai meme tentang rasisme yang banyak diunggah masyarakat. Menanggapi hal tersebut, komedian Ernest Prakasa angkat bicara.

Sebagai korban perundungan akibat rasisme lantaran memiliki etnis minoritas di Indonesia, Ernest mengatakan berkoar di media sosial tidak salah karena bisa meningkatkan kesadaran masyarakat. Meski demikian, kegiatan tersebut dinilai tidak cukup.

“Karena ini adalah sebuah isu yang sangat kompleks dan tidak bisa sesederhana dibantu atau dipecahkan dengan membanjiri media sosial dengan meme dan hastag saja,” katanya dalam IGTV berdurasi hampir 9 menit di akun @ernestprakasa pada 4 Juni 2020.

Lalu, apa yang bisa dilakukan? Ernest mengatakan yang terpenting ialah bagaimana seseorang mematahkan stereotip sebab akar dari rasisme sendiri datang dari stereotip.

Advertising
Advertising

“Stereotip itu bertahan karena kalian tidak bergaul dengan mereka. Misalnya, Anda berpikir Cina itu pelit, tapi mencoba berteman dengan Cina dan ternyata tidak pelit. Pikiran pelit itu akan luntur,” ujarnya.

Hal yang sama terjadi pada orang di Indonesia Timur. “Kalian mungkin berpikir bahwa orang Timur itu keras. Coba berteman dengan Arie Kriting, dia orangnya mellow sekali. Begitu juga dengan Glenn Fredly yang dikenal baik sekali,” katanya.

Untuk itu, sebelum stereotip berakar hingga tua dan sulit dikikis, Ernest berharap agar anak muda menerapkan kontribusi sederhana namun nyata lewat bergaul dan berteman dengan orang yang berbeda.

“Dengan begitu, Anda akan kenal dia sebagai seorang individu terlepas dari agama, suku, ras, dan sebagainya,” tuturnya.

Berita terkait

Widuri Puteri Disebut Nepo Baby, Joko Anwar Bantah dengan Bagikan Proses Casting Siksa Kubur

6 hari lalu

Widuri Puteri Disebut Nepo Baby, Joko Anwar Bantah dengan Bagikan Proses Casting Siksa Kubur

Sutradara Joko Anwar ungkap kekagumannya terhadap kemampuan akting Widuri Puteri yang langsung diterima saat casting film Siksa Kubur.

Baca Selengkapnya

Ernest Prakasa Nilai Kreator Konten Prank Ojol Membahayakan, Harus Diberi Pelajaran

11 hari lalu

Ernest Prakasa Nilai Kreator Konten Prank Ojol Membahayakan, Harus Diberi Pelajaran

Ernest Prakasa menilai kreator konten prank yang membahayakan orang ini seharusnya dilaporkan ke polisi dan diberikan pelajaran.

Baca Selengkapnya

Kreator Konten Prank Ojol Sebut Begal Tuai Hujatan, Galih Loss: Jangan Bully Orang Tua Saya

11 hari lalu

Kreator Konten Prank Ojol Sebut Begal Tuai Hujatan, Galih Loss: Jangan Bully Orang Tua Saya

Kreator konten prank yang sedang viral, Galih Loss mengulangi permintaan maafnya dan berharap netizen stop merundungnya.

Baca Selengkapnya

Jelang Manchester City vs Real Madrid di Liga Champions, Jude Bellingham Desak Adanya Upaya Lebih untuk Atasi Rasisme

11 hari lalu

Jelang Manchester City vs Real Madrid di Liga Champions, Jude Bellingham Desak Adanya Upaya Lebih untuk Atasi Rasisme

Duel Manchester City vs Real Madrid leg kedua perempat final Liga Champions akan berlangsung di Etihad pada Kamis mulai 02.00 WIB, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

OJ Simpson Meninggal, Kilas Balik Kasus Pembunuhan Mantan Istri dan Pencurian yang Melibatkannya

14 hari lalu

OJ Simpson Meninggal, Kilas Balik Kasus Pembunuhan Mantan Istri dan Pencurian yang Melibatkannya

OJ Simpson meninggal karena kanker prostat. Mantan atlet NFL ini dipenuhi kontroversi, antara lain dugaan pembunuhan dan lakukan pencurian.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Ferienjob UNJ: Mendapat Kekerasan dan Rasisme di Tempat Kerja

30 hari lalu

Cerita Korban Ferienjob UNJ: Mendapat Kekerasan dan Rasisme di Tempat Kerja

Keluhan Achmad Muchlis tentang beban kerja tak pernah digubris saat ferienjob di Jerman yang berkedok magang mahasiswa

Baca Selengkapnya

Jawab Sindiran Ernest Prakasa Soal Foto dengan Juara All England, Dito Ariotedjo Sengaja Bikin Akun X

39 hari lalu

Jawab Sindiran Ernest Prakasa Soal Foto dengan Juara All England, Dito Ariotedjo Sengaja Bikin Akun X

Dito Ariotedjo membuat akun X untuk menjawab sindiran Ernest Prakasa lantaran memilih tetap berada di tengah saat berfoto bersama juara All England.

Baca Selengkapnya

Film Agak Laen akan Tayang di Amerika, Ernest Prakasa Ungkap Proses di Baliknya

41 hari lalu

Film Agak Laen akan Tayang di Amerika, Ernest Prakasa Ungkap Proses di Baliknya

Film Agak Laen akan tayang di sejumlah bioskop Amerika Serikat mulai Jumat, 22 Maret 2024. Ernest Prakasa ungkap caranya.

Baca Selengkapnya

Komentar Luhut Setelah Nonton Film Agak Laen, Dulu Ngaku Menangis Nonton Ngeri-ngeri Sedap

53 hari lalu

Komentar Luhut Setelah Nonton Film Agak Laen, Dulu Ngaku Menangis Nonton Ngeri-ngeri Sedap

Kedua film produksi Imajinari, Agak Laen dan Ngeri ngeri Sedap menarik perhatian Luhut Panjaitan hingga membuat menangis

Baca Selengkapnya

Promosi Film Agak Laen ke Luhut, Sri Mulyani: Sebagai Putra Toba Harus Nonton

27 Februari 2024

Promosi Film Agak Laen ke Luhut, Sri Mulyani: Sebagai Putra Toba Harus Nonton

Saat menerima kunjungan Menko Marves di kantornya pada Senin, 26 Februari 2024, Sri Mulyani merekomendasikan Luhut untuk menyaksikan film Agak Laen.

Baca Selengkapnya