Tak Cuma Covid-19, Waspadai Juga Penyakit Pernapasan Legionaire

Reporter

Antara

Minggu, 14 Juni 2020 14:02 WIB

ilustrasi sesak napas. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Di saat pandemi Covid-19, ahli kesehatan mengingatkan potensi penyakit mematikan lain, terutama di wilayah yang bangunannya tak dipakai selama beberapa waktu karena ditutup. Bangunan yang sebelumnya ditinggalkan berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya penyakit legionnaire.

Penyakit pernapasan ini penyebab pneumonia berat dan dapat mematikan bila pasien tak dirawat segera. Legionnaire juga memiliki gejala yang sama dengan Covid-19, yakni demam, batuk kering, sesak napas, dan nyeri otot.

Namun, orang tidak bisa mengenali penyakit legionnaire dari yang terinfeksi. Penyakit ini menginfeksi orang-orang melalui tetesan air inhalasi atau kabut yang membawa bakteri Legionella pneumophila.

"Legionnaire tidak menyebar dari orang ke orang tetapi menyebabkan wabah melalui tetesan air udara yang terkontaminasi dari sumber, termasuk pancuran, keran, sistem pendingin udara, kolam spa, kolam air panas, dan air mancur," kata Anne Clayson, profesor di bidang kesehatan dan kesehatan kerja di Universitas Manchester, seperti dilansir Medical Daily.

Bakteri L. pneumophila umumnya hidup di lingkungan yang hangat dan mendapatkan makanan dari endapan pipa. Bangunan yang lama tidak dipakai memungkinkan bakteri berkembang biak dan akhirnya mencemari sistem air.

Advertising
Advertising

"Semua sistem air berisiko terhadap kontaminasi yang sebenarnya bisa dicegah ini, tetapi bangunan yang tidak aktif dan dinonaktifkan paling berisiko," kata Clayson dalam sebuah artikel yang diunggah di Conversation.

Clayson mengatakan orang-orang kemungkinan melihat penyebaran penyakit legionnaire secara tiba-tiba di negara-negara yang menutup sejumlah besar bangunan karena pembatasan, seperti Perancis, Jerman, Italia, Spanyol, Inggris, dan Belanda. Sebelum pandemi, negara-negara tersebut sudah menghadapi masalah karena tingginya kasus penyakit legionnaire.

Pada 2017, Prancis, Jerman, Italia, Spanyol, Inggris, dan Belanda mencakup 70 persen dari semua kasus di Eropa. Clayson mengatakan penyakit legionnaire juga menargetkan orang-orang yang berisiko tinggi tertular COVID-19. Kedua penyakit dapat dengan mudah mempengaruhi lansia, pria, dan yang memiliki kondisi paru-paru kronis dan penyakit lain, seperti diabetes.

Clayson menyarankan pejabat publik dan swasta perlu memeriksa komprehensif sistem air di kantor, sekolah, pabrik, dan bangunan lain untuk mengurangi risiko penyakit legionnaire.

Berita terkait

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

2 hari lalu

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

Berikut beberapa teknik pernapasan yang dapat Anda praktikkan untuk memeprmudah tidur pada malam hari

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

4 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

9 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

13 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

13 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

19 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

21 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

24 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya