Pusat Belanja Dibuka, Jangan Sepelekan Masker untuk Perlindungan

Rabu, 17 Juni 2020 07:30 WIB

Ilustrasi wanita memakaikan masker pada orang lain. Freepik.com/Prostoleh

TEMPO.CO, Jakarta - Pekan ini, beberapa pusat keramaian di Jakarta dan daerah lainnya kembali dibuka. Hanya, meski pemerintah sudah membolehkan warga mengakses tempat ibadah maupun pusat belanja, protokol kesehatan harus tetap dijaga. Salah satunya menggunakan penutup wajah atau masker. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperbarui panduannya yang merekomendasi pemerintah mengharuskan orang-orang mengenakan masker wajah saat berada di tempat umum. Tentu tujuannya adalah menghentikan penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Imbauan yang disampaikan WHO itu bukan tanpa alasan. Sebuah penelitian yang dipimpin profesor dari Universitas A&M Texas, Amerika Serikat, menemukan bahwa tak mengenakan masker wajah secara signifikan bakal meningkatkan peluang seseorang terinfeksi virus Covid-19. Renyi Zhang, profesor Ilmu Atmosfer di Texas A&M; Harold J. Haynes dari College of Geosciences; serta rekan-rekannya dari University of Texas, University of California-San Diego, dan Institut Teknologi California mempublikasikan penelitian mereka dalam edisi terbaru Proceedings of the National Academy of Sciences, pekan lalu.

Mereka meneliti kemungkinan infeksi Covid-19 dan bagaimana virus itu mudah ditularkan dari orang ke orang. Berdasarkan tren dan prosedur mitigasi di Cina, Italia, serta New York, para peneliti menemukan bahwa menggunakan masker wajah mengurangi jumlah infeksi lebih dari 78 ribu di Italia pada 6 April-9 Mei dan lebih dari 66 ribu di New York pada 17 April-9 Mei.

“Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa transmisi udara melalui aerosol pernapasan merupakan alur dominan untuk penyebaran Covid-19,” kata Zhang. “Dengan menganalisis tren pandemi tanpa penutup wajah menggunakan metode statistik dan memproyeksikan tren, kami menghitung lebih dari 66 ribu infeksi dicegah lewat penggunaan masker wajah dalam waktu kurang dari sebulan di New York.”

Zhang menambahkan, ia dan timnya menyimpulkan bahwa mengenakan masker wajah di tempat umum berhubungan dengan cara paling efektif untuk mencegah penularan antar-manusia. Apalagi kebanyakan orang abai akan pentingnya menjaga jarak fisik dan prosedur kesehatan lainnya.

Advertising
Advertising

“Memakai penutup wajah merupakan cara paling mungkin untuk menghentikan pandemi Covid-19. Temuan kami juga menyoroti bahwa sains yang kuat sangat penting dalam pengambilan keputusan terkait dengan pandemi kesehatan masyarakat saat ini dan pada masa depan,” ucap Zhang.

Salah satu penulis makalah ini, Mario Molina, adalah profesor di Universitas California-San Diego, Amerika Serikat, dan penerima Hadiah Nobel Kimia pada 1995 untuk perannya dalam memahami ancaman terhadap lapisan ozon bumi buatan manusia, gas halokarbon.

“Dari studi kami sangat jelas bahwa menggunakan masker tak hanya berguna untuk mencegah tetesan cairan dari orang yang terinfeksi. Hal itu juga penting bagi orang yang tidak terinfeksi untuk menghindari kemungkinan menghirup partikel atmosfer (aerosol) yang dikeluarkan oleh orang yang terinfeksi ketika berbicara. Partikel itu bisa berada di udara selama beberapa menit dan berjalan sejauh puluhan meter,” kata Molina.

Zhang mengatakan banyak orang di Cina telah memakai masker selama bertahun-tahun, terutama karena kualitas udara yang buruk di negara itu. “Jadi, orang-orang di sana sudah terbiasa memakai masker,” kata dia. “Keharusan menutupi wajah membantu Cina menahan laju penyebaran wabah Covid-19.”

Menurut Zhang, hasil penelitian ini harus mengirim pesan yang jelas dan tegas kepada orang-orang di seluruh dunia bahwa mengenakan masker wajah sangat penting dalam memerangi virus.

“Penelitian kami menunjukkan bahwa sebagian besar kegagalan dalam membendung penyebaran Covid-19 di seluruh dunia disebabkan oleh penularan virus melalui udara yang sebelumnya sempat disangkal,” kata dia.

Zhang menambahkan, menjaga jarak fisik dan mencuci tangan harus terus dilakukan, tapi itu saja tak cukup untuk perlindungan. “Mengenakan masker wajah serta menjaga kebersihan tangan yang baik dan menjaga jarak fisik akan sangat mengurangi kemungkinan siapa pun tertular Covid-19.”

FIRMAN ATMAKUSUMA | SCIENCEDAILY | GRAPHIC NEWS | KORAN TEMPO

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

8 jam lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

17 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

22 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

7 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya