Mau Konsultasi Lewat Telemedicine , Pasien Harus Persiapkan Ini

Rabu, 17 Juni 2020 13:35 WIB

Ilustrasi surat keterangan sakit / sehat dari dokter. Nieuwsblad.be

TEMPO.CO, Jakarta - Selama pandemi Covid-19, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) telah menyarankan masyarakat untuk melakukan pembatasan kunjungan ke fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas. Adapun sebagai pengganti, pasien yang membutuhkan konsultasi bisa menggunakan layanan telemedicine.

Sesuai dengan namanya, telemedicine berguna untuk menghubungkan pasien dengan dokter dari jauh. Tentunya ini sangat aman sehingga mengurangi risiko terjangkit virus corona di zona merah seperti fasilitas kesehatan. Meski demikian, para ahli juga mengimbau agar pasien lebih dahulu teredukasi dengan telemedicine.

Wakil Ketua Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI) Pukovisa Prawiroharjo mengatakan bahwa pasien harus memahami bahwa kualitas pertemuan hingga diagnosis telemedicine tidak seperti tatap muka. Hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai observasi yang tak hanya memerlukan rekam medis.

“Secara garis besar, telemedicine membantu menangani pasien dengan melihat rekam medis dan keluhan yang mereka alami. Namun berbeda dengan bertemu langsung, dokter tidak bisa melakukan pemeriksaan fisik sehingga akan mempengaruhi kualitas diagnosanya,” katanya dalam webminar Digital Transformation: Breaking Through The Difficulties pada 15 Juni 2020.

Untuk alasan tersebut, Pukovisa berharap adanya kerja sama antara pasien dan dokter agar hasil yang dikonsultasikan lewat telemedicine akurat. Adapun pasien dapat membantu dokter dengan cara meningkatkan kompetensinya. “Misalnya, penting bagi pasien untuk mengetahui cara mengukur tekanan darah sendiri. Karena ini berguna untuk membantu dokter menentukan obat dan pertolongan yang tepat,” katanya.

Advertising
Advertising

Kompetensi terkait pengecekan lainnya seperti mengetahui suhu tubuh, lingkar pinggang yang merujuk pada risiko diabetes, tes pernapasan hingga jantung juga disarankan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam Eric Daniel Tenda. Seluruhnya pun bisa dipelajari dari situs kesehatan resmi. “Dengan membekali diri, pengecekan kesehatan akan sangat terbantu. Jadi keberhasilan pengobatan jika mengandalkan pembatasan jarak sepenuhnya tergantung dari kerjasama keduanya (dokter dan pasien),” katanya.

Berita terkait

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

12 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

Ini strategi Bethsaida Hospital untuk menarik pasien berobat di dalam negeri

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

14 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

15 hari lalu

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.

Baca Selengkapnya