TEMPO.CO, Jakarta - Presenter dan wirausahawan Daniel Mananta baru-baru ini membagikan pola hidup baru dengan menjadi seorang vegetarian. Melalui unggahan di akun Instagram @vjdaniel, ia pun menceritakan pengalamannya selama 100 hari menjalani diet vegan.

Dalam IGTV berdurasi hampir 10 menit itu, Daniel bercerita ia sedang dalam persiapan mengikuti Tokyo Marathon dan Berlin Marathon 2020. Ia juga menonton sebuah dokumenter berjudul "The Game Changer" yang mengubah pola pikirnya untuk menjadi seorang vegetarian.

“Ketika nonton, saya baru tahu kalau atlet-atlet yang memecahkan rekor dunia itu rata-rata plant based diet atau vegan. Kita juga punya rahang diciptakan untuk makan makanan berbasis nabati. Di situ akhirnya saya tertarik mencoba karena kebetulan akan maraton juga, siapa tahu berhasil memecahkan rekor baru,” katanya.

Sayangnya, setelah mulai menjalani diet vegan dan olahraga, Daniel justru gagal mengikuti Tokyo Marathon 2020. Hal tersebut disebabkan oleh mewabahnya virus corona di hampir seluruh dunia, termasuk Jepang.

“Jujur kecewa karena sudah latihan dan diet maksimal tapi ternyata Tokyo Marathon dibatasi untuk elite runner saja,” katanya.

Meski begitu, berbagai dampak positif dari perubahan pola makan sudah dinikmati Daniel. Pria berusia 38 tahun itu mengaku semakin kuat dan tidak lemas. Lebih dari itu, perubahan terbesar yang dialami ialah penurunan berat badan menjadi lebih ideal.

“Ini gila sekali. Suatu saat saya mau beli celana jins. Biasa ukuran saya 31 atau 32. Tapi sekarang jadi 29. Turunnya jauh sekali,” katanya.

Daniel juga tetap mencoba berlari maraton untuk membuktikan ada perubahan dari kinerja berlarinya. Rekor terakhirnya pada Munich Marathon 2019 ialah 4 jam 48 menit.

“Setelah saya coba lari maraton sendiri di Jakarta dengan tempo lebih santai dan sambil rekaman juga, ternyata hasilnya ada perubahan, turun waktunya jadi 4 jam 12 menit. Menurut saya, kerja keras ini worthed,” katanya.