Tinggal Serumah dengan Pasien COVID-19, Lakukan Hal Ini

Reporter

Antara

Selasa, 23 Juni 2020 12:27 WIB

Seorang petugas medis yang mengenakan pakaian pelindung merawat seorang pasien di ruang isolasi untuk pasien yang terjangkit Virus Corona di Rumah Sakit Persahabatan di Jakarta Timur, 13 Mei 2020. REUTERS/Willy Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ada anggota keluarga positif COVID-19 namun diperbolehkan pihak kesehatan melakukan isolasi diri di rumah. Jangan panik, lakukan saja hal berikut.

"Tetap tenang, jangan khawatir kalau ada yang positif COVID-19. Yang penting pasien tersebut tetap keep contact dengan rumah sakit atau puskesmas di wilayah
tinggalnya," ujar Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ngabila Salama.

Orang-orang di rumah harus mengenakan masker dan sebaiknya masker bedah, terutama bila ada anggota keluarga pasien yang tinggal serumah dan berusia 50 tahun ke atas.

"Yang bagus sebenarnya masker bedah, apalagi kalau sudah berusia 50 tahun. Kalau seandainya tidak ada, masker kain ok," tutur Ngabila.

"Hal yang tak kalah penting melakukan tes swab ada atau tidak ada gejala. Orang di rumah, baik ada gejala atau tidak ada gejala, dites swab sehingga tahu apakah tertular atau tidak. Lalu lakukan isolasi mandiri, dilakukan evaluasi pengobatan tes swab ulang apakah sudah sembuh atau belum," kata Ngabila.

Advertising
Advertising

Upayakan tidak menggunakan kamar mandi yang sama dengan pasien karena salah satu tempat penularan virus corona di toilet, khususnya kloset. Namun, jika hanya ada satu jamban di rumah, maka orang yang sakit harus mengenakan masker ketika meninggalkan ruang isolasi menuju WC. Setelah dia meninggalkan kamar mandi, pastikan kloset, wastafel, pancuran, pegangan, dan tempat sabun segera dibersihkan.

Sebaiknya, pisahkan handuk pasien, tabung atau wadah menyimpan pasta gigi, sabun, serta alat makan. Anda harus menerapkan personel kebersihan seperti mencuci tangan dengan air dan sabun usai memegang sesuatu, mau makan dan setelahnya, mau menyentuh anak dan lainnya.

Jangan lupa, Anda juga bisa tetap produktif selama di rumah, misalnya melakukan kegiatan yang disukai, seperti menyanyi dan lainnya.

"Harus tetap produktif walau di rumah, bisa menyeimbangkan antara kesehatan dan fisik serta rohani, perlu asah keterampilan seperti seni lukis, menyanyi agar senang karena kalau stres mudah tubuh terkena penyakit. Lalu olahraga, bisa senam, treadmill," kata Ngabila.

Selain itu, penuhilah asupan makanan bergizi seimbang demi menjaga kesehatan tubuh. Jika perlu, Anda bisa meminum suplemen vitamin C, misalnya. Kemudian, bagi perokok, COVID-19 menjadi waktu tepat berhenti merokok. Para ahli kesehatan mengatakan perokok berpotensi terkena COVID karena sudah ada kerusakan pada paru-parunya.

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

10 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

10 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

17 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

18 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

21 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

21 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya