Saran Psikiater agar Tak Cemas di Tengah Pandemi COVID-19

Reporter

Antara

Rabu, 24 Juni 2020 19:00 WIB

Ilustrasi cemas. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi COVID-19 memunculkan rasa cemas karena segala sesuatu serba tidak pasti, termasuk kapan kondisi akan kembali normal seperti sebelum wabah virus corona merebak. Psikiater Elisa Tandiono dari RS Pantai Indah Kapuk mengatakan penyakit yang angka kematiannya meningkat setiap hari ini membuat orang jadi lebih menggunakan emosi dibanding rasio saat mengevaluasi risiko terjangkit virus corona.

Akibatnya, timbul rasa cemas dan resah, orang-orang mengasumsikan kenyataan lebih parah dari seharusnya. "Itulah kenapa kita merasa khawatir," kata Elisa.

Perasaan cemas yang tak kunjung mereda bisa berakibat panjang dan menimbulkan sakit fisik. Elisa menuturkan beberapa langkah untuk mengatasi rasa gundah selama pandemi. Pertama, kenali, pahami, dan terimalah rasa cemas itu.

"Kecemasan itu emosi yang normal untuk setiap orang, mekanisme pertahanan diri. Tapi kalau berlebihan, itu menjadi musuh karena membuat menderita," jelasnya.

Kedua, praktikkan mindfulness, yakni fokus pada momen yang dirasakan saat ini tanpa harus memikirkan hal lain. Ketahui bagaimana tubuh bereaksi terhadap kecemasan, kemudian lepaskan rasa tegang dari anggota tubuh. Ketiga, fokuskan diri terhadap hal yang bisa kita lakukan.

Advertising
Advertising

"Kita tidak bisa kontrol jumlah pasien COVID-19, tapi kita bisa lakukan protokol kesehatan untuk melindungi diri sendiri," katanya.

Keempat, buatlah perencanaan. Tulis secara spesifik apa saja dampak pandemi terhadap aspek kehidupan lalu buat kemungkinan solusi yang bisa diterapkan. Fokuskan pada hal yang konkret, lalu evaluasi mana yang bisa dilakukan. Selanjutnya buatlah perencanaan dan lakukan itu.

"Kalau sudah selesai, jangan diulangi lagi karena kecemasan biasanya berulang-ulang muncul di pikiran," sebut Elisa.

Kelima, tetaplah terhubung dengan orang lain. Berinteraksi dengan keluarga dan sahabat itu penting. Elisa mengingatkan untuk tidak menyebarkan rasa cemas dengan membagikan informasi-informasi negatif.

"Bagilah hal yang positif atau lucu untuk meningkatkan ketahanan mental," katanya.

Keenam, jaga fisik agar tetap fit dan optimal. Berada di dalam rumah bukan alasan untuk tidak berolahraga. Jika tidak bisa pergi ke pusat kebugaran, Anda bisa memanfaatkan tutorial di internet atau olahraga yang bisa dilakukan di dalam ruangan.

Jangan lupa untuk berjemur di bawah sinar matahari setiap hari. Elisa menyarankan untuk menjaga rutinitas dengan bangun tidur pada jam yang sama, begitu pula untuk urusan makan.

"Hindari blue light dari handphone atau laptop, terutama sebelum tidur," dia membagi kiat tidur nyenyak.

Selanjutnya, penting juga untuk membantu sesama. Membantu tak sekadar menyumbang dana atau tenaga tapi bisa juga dengan menjadi orang yang ramah dan positif saat berinteraksi dengan orang lain. Jika semua itu tidak mempan dan Anda masih mengalami rasa cemas berlebihan, mintalah bantuan profesional dan berkonsultasi dengan dokter.

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

7 hari lalu

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

10 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

10 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

17 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

18 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

21 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya