Kebiasaan di Pesawat Terbang yang Berpotensi Menularkan COVID-19
Reporter
Bisnis.com
Editor
Yayuk Widiyarti
Selasa, 30 Juni 2020 14:40 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Bisnis penerbangan termasuk yang sangat terpukul akibat pandemi Covid-19. Ribuan penerbangan terpangkas setiap hari. Industri ini bahkan mencapai titik terendah sepanjang masa pada April 2020 dengan hanya 87.534 orang melewati pos pemeriksaan Administrasi Keamanan Transportasi (TSA) dalam satu hari.
Perlahan tapi pasti, pada Juni 2020 perjalanan udara mulai meningkat lagi. TSA melaporkan terdapat 587.903 orang terbang pada 19 Juni 2020.
Awak kabin adalah pihak yang telah berada di garis depan pandemi sejak hari pertama. Mereka terus bekerja dan melakukan kontak dengan ratusan orang setiap hari.
Sejumlah peraturan telah diberlakukan untuk menjaga agar awak kabin dan penumpang aman. Namun, terdapat tren yang mengkhawatirkan beberapa waktu ini. Dilansir dari Insider, berikut tren-tren yang cukup mengkhawatirkan melalui perjalanan udara.
Pertama, beberapa penumpang melepas masker ketika masuk ke dalam pesawat terbang. Kemudian, ada juga penumpang yang mengenakannya secara tidak benar atau langsung menolak untuk mengenakannya
Kedua, beberapa beberapa penumpang tidak mempraktikkan kebersihan yang layak meski telah mengambil tindakan pencegahan tertentu. Ketiga, sejumlah penumpang pesawat memberikan sampah kepada pramugari kapan pun mereka mau.
Langkah itu berbahaya. Menyerahkan kepada pramugari tisu, serbet, dan sisa makanan merupakan risiko keamanan karena meningkatkan titik sentuh. Ini juga berarti pramugari harus menghentikan apa yang mereka lakukan untuk membuang sampah dan mengganti sarung tangan.
Keempat, beberapa penumpang tidak melakukan persiapan sebelum melakukan perjalanan. Kondisi ini membuat penumpang terburu-buru dan kerap melupakan pedoman jaga jarak. Kelima, ada penumpang pesawat yang ingin mendapatkan layanan seperti biasa.