5 Sikap Penting Generasi Muda yang Perlu Ditanamkan di New Normal

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Kamis, 16 Juli 2020 17:46 WIB

AkzoNobel Indonesia dan SOS Children's Villages Indonesia bekerja sama menyambut "World Youth Skills Day" pada 15 Juli 2020

Tempo.co, Jakarta - Pandemi Covid-19 memaksa masyarakat untuk berubah. Selain berdampak cukup signifikan pada sektor ekonomi dan sosial, wabah itu pun berimbas pada generasi muda yang tidak mendapatkan manfaat edukasi yang layak, finansial, kesempatan kerja, kesehatan serta kesejahteraan di usia mereka yang justru sedang berkembang.

Menyambut 'World Youth Skills Day' yang setiap tahun diperingati pada 15 Juli, AkzoNobel Indonesia bermitra dengan SOS Children’s Villages, membantu generasi muda siap menghadapi fase New Normal, dengan mengadakan sesi mentoring secara virtual bertemakan 'Ketangguhan Sikap dalam Menjalani Kenormalan Baru pasca Covid-19'.

World Skills Day tahun ini tengah dihadapkan pada tantangan. Diperkirakan hampir 70 persen pelajar dunia di berbagai level edukasi terpapar akan kebijakan kurikulum sekolah yang saat ini tutup akibat krisis pandemi. Sebelum terjadi krisis ini, generasi muda usia 15-24 tahun 3 kali lebih mudah terpapar pangangguran daripada orang dewasa, dan sering ada pada periode transisi sekolah-kerja yang berkepanjangan. Saat pandemi Covid-19 berakhir generasi muda diharapkan dapat berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi, sehingga perlu dibekali dengan keahlian yang mumpuni. Melalui pembekalan ini anak muda diharapkan lebih pandai dan tangguh dalam menghadapi tantangan yang dinamis di masa depan.

Presiden Direktur PT ICI Paints Indonesia (AkzoNobel Decorative Paints Indonesia) Indra Laban mengatakan timnya memahami fase new normal yang mau tidak mau turut mempengaruhi generasi muda. Paling berdampak adalah dalam memiliki keahlian dan kesulitan mendapatkan pekerjaan nantinya. "Sebagai bagian dari pilar AkzoNobel ‘People, Planet, Paint’, menggandeng SOS Children’s Villages kami menyelenggarakan pelatihan untuk memberdayakan generasi muda agar siap menghadapi dinamika era kenormalan baru,” kata Indra dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 15 Juli 2020.

Indra Laban, PT ICI Paints Indonesia (AkzoNobel Decorative Paints Indonesia) (kiri) berfoto bersama Gregor Hadi Nitihardjo, National Director SOS Children’s Villages Indonesia (kanan), dan dua orang peserta mentoring saat peresmian perpanjangan kemitraan AkzoNobel dan SOS Children’s Village

Menjadi bagian dari inisiatif “Let’s Colour” yang dinaungi oleh AkzoNobel Cares, kemitraan dengan SOS Children’s Villages membantu mengubah kehidupan anak-anak dan generasi muda di seluruh dunia dengan memanfaatkan edukasi dan pengembangan untuk memberikan dampak positif terhadap masalah pengangguran pada anak muda.

“Kami sangat senang berkolaborasi dengan AkzoNobel sebagai mitra yang peduli dengan kesejahteraan anak-anak serta generasi muda,” kata Gregor Hadi Nitihardjo, National Director SOS Children’s Villages Indonesia.

Menurut Gregor, saat ini masyarakat menghadapi tantangan baru yaitu mempersiapkan generasi muda untuk memasuki era kenormalan baru setelah pandemi. SOS Children’s Villages selalu berkomitmen untuk memberikan bekal kepada anak-anak mencapai pribadi tangguh yang mampu berkontribusi di masyarakat. "Para ahli dari AkzoNobel membantu kami dalam membangun semangat positif anak-anak saat sesi virtual mentoring, sekaligus melatih kemampuan, keterampilan dan pengalaman untuk mencapai ketangguhan sikap,” kata Gregor.

Advertising
Advertising

AkzoNobel Indonesia dan SOS Children’s Villages Indonesia melatih lebih dari 150 Anak Muda untuk siap dengan kondisi new normal. Sesi pertama telah diadakan Juni 2020 lalu di Yogyakarta, dan sesi kedua diselenggarakan pada awal Juli di 9 lokasi SOS Children Village’s Indonesia (Jakarta, Yogyakarta, Flores, Lembang, Semarang, Bali, Medan, Meulaboh, dan Banda Aceh), melibatkan 9 komunitas, dengan peserta mencapai lebih dari 150 anak muda Indonesia.

Harapannya, kemitraan ini menginspirasi dan memberdayakan generasi muda di Indonesia untuk fokus pada target dan membantu mereka mencapainya dengan memberikan pembekalan sebelum memasuki dunia kerja. AkzoNobel memberikan pelatihan dan pengalaman kerja melalui painter academies, sekaligus mengembangkan keahlian profesional serta individual. Pelatihan ini membantu peserta agar nantinya mampu mendapatkan pekerjaan yang baik dan mengubah kehidupan menjadi lebih positif.

Fasilitator utama sesi online dan juga selaku AkzoNobel HR Director Indonesia & Papua New Guinea Vandy Makki menyampaikan AkzoNobel Indonesia terus mengembangkan berbagai cara baru dalam berkomunikasi dan memberdayakan anak muda sehingga program ini dapat terus berlangsung. Merespon pandemi yang terjadi dan bagaimana ini membawa kita semua memasuki era kenormalan baru, kami mencoba untuk menyajikan sesi mentoring online untuk anak muda di seluruh Indonesia. "Dalam sesi ini kami membekali mereka dengan kemampuan mengenai dunia bisnis, cara untuk beradaptasi dan berani menghadapi kegagalan,” kata Vandy.

Dengan pengawasan ketat dari para pembimbing dan fasilitator oleh SOS Children’s Villages, pada Februari awal tahun ini, telah diselenggarakan sesi untuk mengkomunikasikan sembilan kompetensi yang dibutuhkan agar menjadi karyawan yang lebih baik seperti, inisiatif, fleksibilitas, kerjasama tim, keinginan untuk belajar, kejujuran, cara berkomunikasi dengan baik, ketahanan, pengelolaan diri sendiri, dan pembawaan diri. “Kami percaya dengan pembaruan kemitraan hingga Oktober 2020 di Indonesia, komunikasi yang lebih intens diperlukan untuk memberdayakan generasi muda melalui program ini. Dengan menerapkan sesi virtual, kami percaya kemitraan ini bisa semakin efisien sekaligus menjangkau masyarakat dan area yang lebih luas lagi,” kata Vandy Makki.

Berikut adalah 5 sikap yang penting ditanamkan dalam new normal untuk generasi muda ala Akzonobel:

  1. Jangan berhenti belajar
    Mempelajari keterampilan baru atau meningkatkan keahlian adalah cara yang bagus untuk menaikkan nilai Anda.

  2. Mudah beradaptasi
    Dengan perubahan yang dinamis, maka penting penting untuk menyambut perubahan itu dan berjalan beriringan dengan perubahan.

  3. Jangan takut gagal
    Jangan takut mengambil keputusan dan risiko

  4. Kelincahan
    Ketangkasan dalam mempelajari hal baru dan melakukan perubahan

  5. Pantang Menyerah
    Terus dan tetap berjuang dalam kondisi apapun. Fokus dalam melihat hal positif.

Berita terkait

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

3 jam lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

4 jam lalu

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

12 jam lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

17 jam lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Rokok Elektrik dan Konvensional Miliki Bahaya yang Sama

3 hari lalu

Rokok Elektrik dan Konvensional Miliki Bahaya yang Sama

Tim IDI Medan mengatakan risiko penggunaan rokok elektrik serupa dengan rokok konvensional. Keduanya memiliki bahaya ketergantungan yang sama.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

5 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

5 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

5 hari lalu

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya