Pilih Bahan untuk Masker Kain yang Paling Efektif Cegah Covid-19

Reporter

Antara

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 19 Juli 2020 09:00 WIB

Ilustrasi pasangan memakai masker di tengah pandemi Covid-19. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Masker kain kini menjadi item fashion yang wajib dipakai saat bepergian ke luar rumah. Masker yang menutupi area mulut dan hidung akan mencegah virus dan bakteri dari tubuh menyebar ke lingungan sekitar, sekaligus menghalau bakteri dan virus terhirup.

Saat ini ada beragam masker kain berdasarkan model, bahan, bentuk, dan lainnya. Mengutip laman insider, masker kain berdasarkan bahan pembuatnya dibagi menjadi empat. Setiap bahan pada masker kain memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing.

Mari kita ketahui apa saja bahan masker yang banyak digunakan saat ini dan seperti apa karakternya:

  1. Masker hibrida

    Masker hibrida ini terbuat dari beberapa bahan berbeda. Para peneliti di Inggris menyatakan masker hibrida terdiri dari minimal dua jenis kain yang berbeda. Kain yang biasanya digunakan pada masker hibrida adalah katun, sutra, sifon, flanel. Bahan-bahan ini mampu menyaring lebih dari 80 persen partikel kecil (kurang dari 300 nanometer) dan lebih dari 90 persen partikel lebih besar (lebih besar dari 300 nanometer).

    Menurut peneliti, kombinasi kain katun dan sifon memberikan perlindungan yang paling besar. Pada urutan kedua adalah masker dari kain katun dan flanel, serta kain katun dan sutra. Para peneliti menyarankan masker hibrida ini karena dianggap lebih baik dalam menyaring partikel kecil daripada masker N95.

  2. Masker tiga lapis

    WHO merekomendasikan masker kain dengan tiga lapisan. Lapisan dalam untuk penyerapan, lapisan tengah untuk menyaring, dan lapisan luar dari bahan nonabsorben seperti poliester. Sebuah studi dari Universitas Illinois menunjukkan masker yang terbuat dari tiga lapis kain sutra atau katun bisa jadi memberikan perlindungan yang sama dengan masker medis.

  3. Serbet dan kain antimikroba

    Ya, serbet dapur yang bersih bisa menjadi alternatif sebagai bahan pembuat masker. Ada pula kain antimikroba yang biasanya terbuat dari bahan satin, sutra, atau serat bambu, juga bisa menjadi alternatif bahan pembuat masker. Syarat pembuatan masker dari dua jenis kain ini adalah buat alinan yang rapat demi perlindungan ekstra.

  4. Kain katun

    Inilah jenis masker yang paling banyak digunakan masyarakat. Kain dari bahan katun. Bahan katun memang memiliki banyak keuntungan, yakni mudah didapat, mudah dibentuk, nyaman dipakai, dapat diterapkan gambar sesuai keinginan sehingga menjadi masker yang unik, dan harganya terjangkau.

    Hanya saja, penelitian di Inggris mengungkapkan satu lapis masker dari bahan katun tak mampu memblokir partikel virus corona, baik yang besar maupun kecil. Sehelai masker katun mampu mengurangi risiko infeksi sekitar 44 persen ketika dikenakan di daerah terkontaminasi virus corona selama 30 detik. Namun setelah itu, daya tahannya akan menurun menjadi hanya 24 persen. Dan terus menurun jika dipakai dalam waktu lama.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

9 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

13 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya